825 TAHUN PENANTIAN

Muhammad Al Fatih

MENIKMATI PROSES

TIDAK ADA YANG INSTAN PERJALANAN MENUJU KESUKSESAN

KEGAGALAN TERJADI HANYA UNTUK YANG MENYERAH

Utamakan Pandangan Allah Swt.

SMPIT AS SYIFA BOARDING SCHOOL

SMPIT As Syifa Boarding School I Subang Jawa Barat Indonesia.

AS SYIFA BOARDING SCHOOL

As Syifa Boarding School

TAHUN BARU WAKTU BERLALU


Tahun berganti , detik waktu berlalu, setiap hembusan nafas, kedipan mata kita mengarahkan kita menuju pada titik waktu kematian kita.

Waktu mengajarkan kita untuk terus semangat memperbaiki diri
Waktu mengajarkan kita pentingnya mengambil kesempatan/peluang beramal  
apalah artinya waktu berlalu kita tidak berubah menjadi lebih baik 
Waktu berlalu mengajarkan kita untuk selalu waspada
Kewajiban kita lebih banyak daripada waktu yang tersedia

Tahun Baru Waktu berlalu jatah umur kita berkurang, kematian pasti akan dialami oleh setiap orang.

"Katakan lah .. Wahai orang2 kafir .. aku tidak akan (ikut2an) menyembah apa yg kalian sembah .. dan kalianpun (selama kalian kafir) bukan penyembah menyembah apa yg aku sembah .. pantang bagiku menjadi penyembah apa yg kalian sembah .. sebagaimana kalianpun tidak pernah menjadi penyembah tuhan yg aku sembah .. maka untukku agamaku dan untukmu agamamu ..
(QS. Al-kafiruun:1-6)


  Renungan Akhir Tahun
(Abdullah Muadz)
       "Setiap tahun berganti berarti umur berkurang. Bagi akal dan jiwa yang sehat jika umur dikurangi tentu akan bersedih, merenung, introspeksi, evaluasi, prihatin serta lebih berhati-hati dalam melangkah. Sangat aneh jika seseorang yang tahu umurnya berkurang malah kegirangan, jingkrak-jingkrak, jogged-joged, meniup trompet sambil bakar kembang api.  Kalau perlu kita periksa kesehatan akal dan jiwa, sehingga selalu terjaga dari segala perbuatan dan tindakan yang irrasional."
Allah berfirman :
“ Janganlah kamu ikut-ikutan  terhadap segala sesuatu yang belum kamu miliki pengetahuannya, karena sesungguhnya pendengaran, penghlihatan dan hati  akan diminta pertanggung jawabannya..
                                                                                                       ( Q.S. Al-Isra’ (17) ayat : 36 )

     Ada beberapa hal yang menjadi bahan renungan setiap mengakhiri tahun, agar kita mampu mempertanggung jawabkan akal fikiran serta jiwa kita dihadapan Allah SWT.

Pertama,
        Allah SWT senantiasa menyuruh kita berbuat dan bertindak Rasional, mengembangkan kreatifitas positif. Segudang kalimat perintah untuk mengaktifkan akal fikiran kita dalam Al-Qur’an bisa kita jumpai, misalnya “apakah mereka tidak berfikir”,  “ apakah kamu tidak memakai otak” , “ apakah kamu tidak memperhatikan”, “ apakah kamu tidak mentadabburkan” , “ apakah kamu tidak berjalan dimuka bumi kemudian perhatikan “ dan sebagainya.

        Prilaku Irrasional yang bertentangan dengan akal dan jiwa yang sehat,  tetapi jika dikemas sedemikian rupa dengan gebyar iklannya serta dilakukan banyak orang, bisa mematikan akal sehat. Sekedar contoh mengekspresikan kegembiraan lulus sekolah dengan corat-coret baju, jelas-jelas irrasional dan jaka sembung naik ojek. Faktanya dilakukan oleh hampir seluruh siswa, bahkan ada oknum guru yang ikut menandatangi di baju muridnya dengan spidol. Begitu juga kalo ada orang dewasa meniup lilin pada kue ulang tahun, kemudian diberikan tepuk tangan..? dimana hebatnya, ? biasanya tepuk tangan mengiringi prestasi, terus hebatnya dimana orang dewasa niup lilin..? kalo dijadikan symbol batas bertambahnya usia, lalu apa hubungannya batas usia dengan lilin..? nahloh makin banyak kebingungan jika kita mau bertanya kepada akal dan jiwa yang sehat.

        Sebentar lagi kita akan menyaksikan dipenghujung akhir tahun tengah malam orang-orang yang secara masal melakukan perbuatan dan tindakan irrasional, mulai dari jingkrak-jingkrak, menyanyi, berjoged, bakar kembang api, trek-trekan, konvoi malam, sampai kepada pergaulan bebas. Saat itu akal dan jiwa yang sehat semakin terkekang karena gebyar malam tahun baru didukung oleh media informasi yang sedemikian meriahnya. Jika akal dan fikiran sehat sudah terkekang maka yang terjadi adalah nafsu semakin liar, buas, ganas, semakin tak terkendali. Larisnya berbagai macam merek Kondom satu indikator bahwa perayaan malam tahun baru adalah malam mengumbar nafsu.

Kedua,
          Allah SWT telah menjadikan kita makhluq yang paling sempurna (Q.S Attiin (95) ayat : 1 ), Makhluq paling mulai serta dilebihkan dari semua makhluk yang lain (Q.S Al-Isra’ (17) ayat 70 ), serta memberi kedudukan manusia sebagai Khalifatullah fil Ardh ( Q.S Al-Baqarah(2)   ayat : 30). Diantara keistimewaan yang diberikan kepada manusia lagi lagi Akal dan fikiran. Dengan akal dan fikiran ini  manusia menjadi makhluq yang berbudaya, makhluq yang berkembang, makhluq yang mempunyai Visi , misi serta orientasi serta tujuan hidup yang sangat jauh berbeda dengan binatang.

          Aktifitas hari-hari binatang adalah makan, tidur, kawin, buang air terus beranak, anaknya bisa makan lagi, tidur, kawin, buang air dan seterusnya. Apabila akal fikiran manusia tidak dikembangkan untuk menjaga visi, misi serta orientasi yang jelas berbeda, maka fungsinya hanya akan berkembang untuk mempercanggih sarana aktifitas kehewanan, budayanya berkembang hanya untuk melengkapi serta memfasilitasi nafsu hewannya, makan dengan piring, tidur dengan kasur, buang air dengan toilet dan seterusnya, tujuannya tetap sama makan, tidur, kawin, buang air, beranak, anaknya bisa makan, tidur, kawin, buang air dan seterusnya .

Allah SWT berfirman :
     “Orang-orang kafir kerjanya Cuma bisa bersenang-senang, dan mereka hanya memikirkan makan dan minum persis sama dengan makan dan minumnya hewan…                                            (Q.S. Muhammad(47) ayat : 12 )

         Menjaga harga diri kita sebagai manusia, berarti menjaga akal dan fikiran kita agar tidak terkekang oleh hawa nafsu, agar terpelihara dari segala tindakan dan aktifitas yang tidak masuk akal, agar kita melangkah dengan penuh kepastian, agar kita mampu menatap masa depan dengan tajam sampai ke negeri akhirat, agar kita tidak melakukan aktifitas dan tindakan murahan, amoral serta harus berbeda dengan binatang dan makhluq lainnya. Mudah-mudahan main Facebook nya kita juga bukan hanya mencari kesenangan dan kenikmatan.
.
Ketiga
         Allah SWT, menyuruh kita agar memelihara dari segala perkataan dan perbuatan jangan sampai ada yang sia-sia (Q.S Al-Mu’minuun(23) ayat : 3 ). Ukuran perbuatan seseorang itu sia-sia atau tidak, sangat jelas, apabila seluruh aktifitas kita dalam rangka zikir dan fikir (dalam arti luas), maka itulah aktifitas yang bermanfa’at (Q.S Ali Imran (3) ayat : 190-191)

         Bagaimana jika suatu acara terdapat pemandangan mengumbar aurat, goyang bokong, syair serta lirik lagu-lagu murahan, sperti goyang dombret, wakuncar, kucing garong, bang toyyib, sms dan sebagainya, lawakan tidak berbobot... jadi sering kali bukan saja acaranya sia-sia, tetapi sudah banyak unsur kamaksiatannya. Padahal ciri masyarakat modern adalah sangat menghargai waktu, mereka akan sangat sensitive terhadap segala aktifitas yang tidak menambah Iman, Ilmu dan Income.

        Percayalah tidak akan bisa membawa ketenangan dan kebahagiaan yang hakiki jika hanya memenuhi keinginan nafsu. Yang ada cuma kesenangan dan kenikmatan, semakin dipenuhi semakin haus, semakin menuntut, tak akan berakhir, tak berujung, tak akan puas, kalaupun terjadi kepuasan itu hanya ada pada detk-detik pertama saja selanjutnya akan muncul tuntutan yang jauuuh... lebih besar lagi.. Begitulah sifat nafsu manusia.

Keempat :
         Terjadi pemborosan/mubazzir yang luar biasa, dengan segala atribut dan perlengkapan termasuk pembakaran kembang api besar-besaran. Allah SWT berfirman bahwa Mubazzir/Pemborosan itu adalah saudaranya syaithan. Dan syaithan itu selalu mengajak ke Neraka. (Q.S Al-Israa’ (17) ayat : 27). Pemborosan yang paling besar dan banyak adalah kerugian  Sumber Daya Manusia, berupa  menghambur-hamburkan waktu, tenaga, fikiran, perasaan dengan rela menuggu sampai tengah malam hanya untuk pesta-pesta, menyanyi, jingkrak-jingkrak, jogged, meniup trompet, bakar kembang api dan sebagainya.

         Sekian banyak orang terlibat dari rakyat jelata sampai para pemimpinnya, menampilkan gaya hidup jetset, gelamor, hedonis, seolah-olah Negara kita sudah makmur dan maju. Padahal fakta berbicara sebaliknya, bahwa Negara dalam keadaan kere, pengangguran semakin banyak, pengamen dan pengemis bertambah sesak, yang tidur di tenda pengungsian belum dapat rumah, gembel, gelandangan ada dimana-mana, belum lagi yang makan nasi aking, gaplek semakin biasa. Sementara hutang Negara semaking bertumpuk, rakyat banyak yang pada ngamuk, kerusuhan terjadi dimana-mana, bencana alam datang silih berganti, dan seterusnya.

        Belum lagi pemborosan material, berupa penghamburan uang untuk membeli atribut, perlengkapan, serta sarana hiburan yang digelar dimalam harinya, tak terhingga jumlahnya, catatan impor bahan-bahan untuk kembang api saja  menunjukan angka yang sangat fantastis, sekaligus ironis. Satu sisi Negara kita sedang dalam keadaan terpuruk, miskin, kere, sisi lain gaya hdup masyarakatnya tidak menunjukan hal demikian.

        Terjadi kesenjangan yang semakin melebar. Ada yang dengan mudahnya mengluarkan uang sekian besar hanya untuk hura-hura, ada kehidupannya semakin tercekik, terhimpit dan semakin sempit tinggal menunggu ajal dari langit. Hati semakin keras, hilang rasa sensitive, bantuan-bantuan bencana hanya menjadi lift servis atau komoditas politik untuk menarik simpatik, tetapi tidak pernah tuntas penyelesaiannya. Bahkan tega-teganya masih ada yang berani menilep dana bantuan.

Kelima :
         Sudah menjadi “Pengetahuan Umum” bahwa malam tahun baru dan valentine day adalah malam yang paling laris penjualan peralatan Sex. Memang tidak semuanya orang melakukan kebebasan seks malam tahun baru, tetapi kalau tidak kita antisipasi dari sekarang, kejadiannya akan bisa sama dengan corat-coret baju ketika lulus ujian, awalnya memang dianggap aneh, tetapi lama-lama kelamaan sekarang menjadi lumrah, bahkan seolah menjadi ceremony wajib bagi yang lulus ujian.

         Begitulah kehebatan syaithan menggiring manusia dalam menciptakan budaya maksiat. Di salah satu sudut kota Sidney setiap tahunnya ada festival homo sedunia, orang homo bisa melakukan apa saja, dimana saja di sekitar sudut kota tersebut. Jadi perbuatan segila apapun, sejijik bagaimanapun kalau terus-menerus diiklankan dengan gebyarnya, maka nanti akan menjadi biasa dan lumrah.

        Syaithan punya strategi secara bertahap, kalau sekarang belum semua melakukan, paling tidak opini umum terbentuk lebih dahulu, bahwa dibalik acara tahun baru ada acara kebebasan yang sangat menyenangkan dan penuh kenikmatan biologis. Lama-lama kelaman akan bisa sama seperti di Negara-negara lainnya, kebebasan tanpa batas. Nauzubillah min zaalik

        Mudah-mudahan kita masih punya akal sehat, jiwa  bersih, fikiran  kritis, sehingga kita mampu menangkap fenomena dan fakta apa yang sedang terjadi sesungguhnya. Mudah mudahan pula kita masih punya kekuatan untuk bisa berkorban apa saja dari segala yang kita miliki, demi keutuhan rumah tangga dan keselamatan anak-anak kita. Amiiien…



FUTSAL TEAM SMPIT AS SYIFA BOARDING SCHOOL

PKS Peduli Pendidikan: 1000 Pasang Sepatu Gratis untuk Pelajar SD SMP | AYO Tiru!


Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara merupakan sebuah kelurahan yang letaknya diperbatasan dengan wilayah Bekasi, Jawa Barat maupun cakung, Jakarta Timur.
Diawali dengan semangat akan kepedulian yang tinggi dan sebagai bentuk konsistensi memperhatikan penunjang keberhasilan dalam proses belajar mengajar, Pak Mahfud Haryadi selaku Ketua DpRa PKS Rorotan mencetuskan ide ini ke rekan-rekan struktur DpRa. Alhamdulillah, dari sebuah ide sederhana akhirnya insya Allah dalam rangka mengawali awal tahun ajaran pendidikan di Tahun 2013, DpRa PKS Rorotan meluncurkan program 1000 pasang sepatu gratis untuk anak pelajar SD dan SMP yang berprestasi dan memiliki kriteria kurang mampu.
Pembagian sepatu gratis ini, rencananya akan diberikan secara bertahap dan setelah melalui proses seleksi yang cukup melampirkan foto copy raport sekolah.
Semoga program berbagi sepatu gratis ini dapat dirasakan manfaatnya untuk warga Rorotan dan generasi penerus bangsa ini sehingga dapat berangkat kesekolah dengan perasaan penuh cinta dan semangat belajar yang tinggi.

"Kerja itu diawali dengan semangat belajar dan berbagi"


*kiriman: Nurliani Ummu Nashifa
Bu Lurah dpRa PKS Rorotan
http://www.pkspiyungan.org/2013/04/pks-peduli-pendidikan-1000-pasang.html

Pendidikan Politik ala PKS Piyungan, PKS TV, dan Kompasiana

Dimyat Aa Dym


Dalam konteks perjalanan dan pembelajaran berdemokrasi yang sedang berlangsung di negeri kita tercinta seperti yang sedang terjadi saat ini, pendidikan politik menjadi sesuatu yang menarik dan penting untuk kita pelajari dan dikembangkan, baik sebagai pelajar, mahasiswa, guru atau dosen serta warga negara yang baik sehingga output dari proses demokratisasi yang yang sedang terjadi dalam bangsa ini menghasilkan masyarakat berperadaban sebagaimana yang kita harapkan.
Dalam kosa kata Islam disebut dengan masyarakat madani (civil society) atau bahasa kitab sucinya baldatun thoyyibatun warobbun ghofur. Atau ada juga orang PKS menyebutnya dengan istilah “mihwar daulah” era dakwah yang menegara, coba perhatikan berbeda sekali penyebutannya dengan Hizbut Tahrir Indonesia yang keukeuh dengan istilah khilafah islamiyah, dengan tidak menerima konsep demokrasi atau kelompok yang menamakan dirinya penganut Salafi yang membidahkan demokrasi, disinilah terlihat keislaman orang PKS lebih moderat dibandingkan dengan kelompok “garis keras” yang ada.
Sehingga masyarakat Indonesia mulai mengikis kekhawatirannya atas PKS yang disebut-sebut sebagai kelompok yang akan mengiring masyarakat menuju Negara Islam Indonesia, sebagai bukti bisa disimak dalam diskusi MATA NAJWA antara Anis Matta dan Najwa Shihab beberapa waktu lalu di Metro TV dengan judul “Metamorfosa PKS Part 3″.
PKS adalah salah satu partai yang paling peduli serta konsen dengan konsep pandidikan politik baik bagi anggotanya maupun masyarakatnya secara umum. Meski partai lain pun saya yakin melakukan hal demikian meski dengan cara yang sama atau berbeda dengan  PKS.
Dengan berpijak kepada realita di lapangan bahwa media mainstream (Koran, Majalah, Media Online, dan Televisi) saat ini yang kurang “bersahabat” dan cenderung menonjolkan berita-berita yang kurang mendidik terutama ketika dikaitkan dengan partai yang satu ini (perhatikan buku “Masihkan PKS Bermasa Depan” karangan Erwyn Kurniawan Bab  12 berjudul “PKS dan Jurnalisme Su’uzhon”).
Dalam situasi demikian, tampillah PKS dengan dengan sosial medianya melalui para kader, simpatisan maupun orang yang tergerak dan terpanggil karenanya. Mereka sangat ketara sekali pergerakannya terutama dengan adanya 3 media mereka sebagai sarananya yaitu : PKS Piyungan, PKS TV dan Sosial Media (Sosmed) lainnya baik berupa twitter, facebook dan blog pribadi maupun blog bersama seperti di www.kompasiana.com.
Dengan hadirnya 3 media tadi di atas seolah menjadi menu tersendiri di tengah dahaga informasi yang melanda mereka saat ini, bagi para kader PKS, simpatisan dan orang yang peduli dengannya sehingga ketiga media tadi menjadi alternatif bagi suplai informasi yang akan menjadi energi mereka untuk bekerja terutama dalam menembus 3 besar di pemilu 2014 nanti.
Disisi lain dalam khasanah pemikiran mereka ketika membaca dan mengikuti berita-berita yang tidak sesuai dengan fakta atau fitnah maka berita dusta atau fitnah itu yang seharusnya untuk dihindarkan atau tidak dibaca karena dengan membaca atau mengikutinya itu akan melemahkan semangat dan motivasi mereka yang pada akhirnya melemahkan kerja dakwah mereka.
Pemikiran tersebut saya temukan dalam salah satu buku yang menjadi salah satu pedoman mereka berjudul “Riwayat Ulama Besar Imam Syafi’i” dan itu ternyata sebuah perkataan salafus sholeh pada zaman dahulu sebagaimana pernah diriwayatkan pula oleh Al-Wazir :
Pada suatu hari Imam Syafi’i keluar dari pasar Al-Qonadil di Mesir, tiba-tiba saat itu ada seorang mencerca dan mencaci maki terhadap seorang lain yang ahli ilmu, maka beliau segera berpaling kepadaku seraya berkata, “Bersihkanlah pendengaranmu dari mendengarkan perkataan yang keji, karena yang mendengarkannya itu termasuk bersekutu (berserikat) dengan yang mengucapkannya”.
Inilah ternyata yang menjadi rahasiah mereka para pegiat PKS dalam menyikapi pemberitaan miring media mainstream terhadap PKS. Sehingga PKS Piyungan, PKS TV dan Sosial Media (Sosmed) lainnya tetap eksis.
Ditambah dengan hadirnya sosok Presiden PKS ke-5 saat ini Anis Matta yang menjadi penambah fenomena tersendiri di kalangan pemimpin, kader, simpatisan dan orang yang peduli dengan pemikiran politik PKS dalam mengelola dan membawa bangsa ini kepada kehidupan yang lebih baik, lebih adil dan lebih sejahtera.
Hal ini bisa kita buktikan dalam kutipan pidatonya di bawah ini :
“… Inilah teori kita tentang Indonesia. Dan saya kira dulu, kira-kira 16 tahun, menurut cerita Soekarno sendiri. Sebelum kemerdekaan. Ia mencoba menemukan, semua titik kesepakatan bersama yang bisa menjadi alat pemersatu bagi bangsa Indonesia. Soekarno menyadari bahwa kita ini tumbuh dari ideologi yang sangat berbeda. Dan ada yang menarik dalam sejarah ini. Para pemikir, ideolog-ideolog, terutama tiga ideologi yaitu Islam, sosialisme dan nasionalisme, berguru pada satu orang yang sama. Namanya Cokroaminoto. Dari sini ada murid yang bernama Soekarno, yang nanti mengembangkan ide nasionalisme tetapi dia juga mewarisi ide dasar sosialisme itu. Dari sini juga lahir nanti pemikir Islam yang namanya KH Agus Salim. Tapi dari sini juga nanti tokoh-tokoh merah Indonesia. Ada Muso dan ada Alimin. Lahir dari guru yang sama. Jadi begitu ingin merdeka, Soekarno berfikir bahwa kita membutuhkan alat pemersatu, dan biarlah orang-orang ini dengan ideologinya sendiri-sendiri. Tetapi kita membutuhkan sebuah kesepakatan bersama. Kesepakatan itulah yang kemudian dirumuskan dalam bentuk Pancasila. Di situ (Pancasila) ada Islam, di situ ada pluralisme, disitu ada nasionalisme disitu ada demokrasi berbasis Indonesia, di situ ada sosialisme. Tapi yang menarik adalah kata Soekarno, jika Pancasila ini kita peras, peras dan peras menjadi hanya satu kata, maka satu kata itu adalah artinya gotong-royong.”
PENDIDIKAN POLITIK ALA PKS PIYUNGAN
PKS Piyungan yang dikelola oleh struktur PKS sekelas kecamatan atau DPC di PKS telah menulis sama dan senada dengan kisah Imam Syafi’i di atas dengan rujukan yang lebih kuat dan lebih tinggi yakni diambil dari sumber utama Kitab Suci Al-Quran dan masih dari rangkaian pidato sang Presiden PKS :
“ …… Tahukah antum semuanya apa karunia Allah swt kepada kaum muslimin sebelum perang Badr berlangsung? Tahu karunianya? Dikasih tidur. Jadi malam hari keesokan pagi ketika perang Badr akan berlangsung, malam harinya hujan rintik-rintik turun, hawanya dingin, kaum muslimin dikasih tidur. Tidurnya nyenyak. Mereka tidak memikirkan bahaya yang akan mereka hadapi besok. Seakan-akan yang mereka hadapi besok ini adalah sebuah funny game. Permainan yang lucu. Bukan sebuah dangerous game. Dikasih tidur. Begitu mereka bangun pagi, mereka segar.Orang-orang Quraisy tadi malam pesta pora. Makanya kurang tidur. Waktu mereka bangun pagi-pagi, mereka tidak segar. Nah begitu berhadapan, baru mereka sadar.Ikhwah sekalian, karena itu kita juga percaya bahwa dengan cara menidurkan mereka itu Allah swt menanamkan persepsi kepada kaum muslimin bahwa musuh yang akan kamu lawan ini tidaklah sebesar yang kamu duga…”
PENDIDIKAN POLITIK ALA PKS TV
Meskipun para petinggi PKS belum ada yang mempunyai media massa seperti TV One, Metro TV, dan MNCTV tetapi PKS memiliki PKS TV walaupun jam dan media tayangnya tidak semassif TV di atas.
PENDIDIKAN POLITIK ALA SOSMED : KOMPASIANA
Pendidikan politik ala jejaring blog bersama seperti di Kompasiana menarik menurut saya karena dengan model blog bersama seperti ini kita dapat berinteraksi secara lintas batas, lintas aggota, lintas pemikiran sehingga bagi orang PKS sendiri bisa secara lebih leluasa berekspresi disini, tentunya dengan siap beradu argumentasi yang cerdas sehingga dengan adanya media ini pendidikan politik di Indonesia akan semakin maju, manfaat akan kembali kepada para penulis dan partai-partai yang ada serta kepada perbaikan bangsa dan negara kita sendiri, insya Allah.

Wallahu A’lam, Semoga bermanfaat, Salam Kompasiana dari saya :

Dimyat Aa Dym


*http://politik.kompasiana.com/2013/03/21/pendidikan-politik-ala-pks-piyungan-pks-tv-dan-kompasiana-538952.html

BIMBINGAN DAN KONSELING

Bimbingan Konseling, Bimbingan adalah Proses pemberian bantuan (process of helping) kepada individu agar mampu memahami dan menerima diri dan lingkungannya, mengarahkan diri, dan menyesuaikan diri secara positif dan konstruktif terhadap tuntutan norma kehidupan ( agama dan budaya) sehingga men-capai kehidupan yang bermakna (berbahagia, baik secara personal maupun sosial)
Bimbingan dan Konseling, “Proses interaksi antara konselor dengan klien/konselee baik secara langsung (tatap muka) atau tidak langsung (melalui media : internet, atau telepon) dalam rangka mem-bantu klien agar dapat mengembangkan potensi dirinya atau memecahkan masalah yang dialaminya”.
Fungsi layanan Bimbingan dan Konseling
  • fungsi pemahaman
Memahami Karakteristik/Potensi/Tugas-tugas perkembangan Peserta didik dan membantu mereka untuk memahaminya secara objektif/realistik
  • fungsi preventif
Memberikan Layanan orien-tasi dan informasi mengenai berbagai aspek kehidupan yg patut dipahami peserta didik agar mereka tercegah dari masalah
  • fungsi pengembangan
Memberikan Layanan Bimbingan untuk Membantu Peserta didik Mampu Mengembangkan potensi dirinya/Tugas-tugas perkembagannya
  • fungsi kuratif
Membantu para Peserta didik agar mereka dapat memecahkan masalah yang dihadapinya (pribadi,sosial, belajar,atau karir)
Jenis – jenis Bimbingan dan Konseling
Bimbingan akademik
Bertujuan:
  1. Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif.
  2. Memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat
  3. Memiliki keterampilan belajar yang efektif.
  4. Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan belajar/pendidikan.
  5. Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
  6. Memiliki keterampilan membaca buku.
Bimbingan pribadi/social
Bertujuan:
  1. Mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME.
  2. Memiliki pemahaman ttg irama kehidupan yg bersifat fluktuatif (antara anugrah dan musibah) dan mampu meresponnya dg positif.
  3. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif
  4. Memiliki sikap respek thd diri sendiri
  5. Dapat mengelola stress
  6. Mampu mengendalikan diri dari perbuatan yang diharamkan agama
  7. Memahami perasaan diri dan mampu mengekspresikannya secara wajar
  8. Memiliki kemampuan memecahkan masalh
  9. Memiliki rasa percaya diri
  10. Memiliki mental yang sehat
Bimbingan karier
Bertujuan:
  1. Memiliki pemahaman tentang sekolah-sekolah lanjutan.
  2. Memiliki pemahaman bahwa studi merupakan investasi untuk meraih masa depan.
  3. Memiliki pemahaman tentang kaitan belajar dengan bekerja.
  4. Memiliki pemahaman tentang minat dan kemampuan diri yang terkait dengan pekerjaan.
  5. Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir.
  6. Memiliki sikap positif terhadap pekerjaan.
  7. Memiliki sikap optimis dalam menghadapi masa depan.
  8. Memiliki kemauan untuk meningkatkan kemampuan yang terkait dg pekerjaan.
Bimbingan keluarga
Bertujuan:
  1. Memiliki sikap pemimpin dalam keluarga
  2. Mampu memberdayakan diri secara produktif
  3. Mampu menyesuaikan diri dengan norma yang ada dalam keluarga
  4. Mampu berpartisipasi aktif dalam mencapai kehidupan keluarga yang bahagia.
Tujuan diberikannya layanan Bimbingan dan Konseling
  1. Menghayati nilai-nilai agama sebagai pedoman dalam berperilaku
  2. Berperilaku atas dasar keputusan yang mempertimbangkan aspek-aspek nilai dan berani menghadapi resiko.
  3. Memiliki kemampuan mengendalikan diri (self-control) dalam mengekspresikan emosi atau dalam memenuhi kebutuhan diri.
  4. Mampu memecahkan masalah secara wajar dan objektif.
  5. Memelihara nilai-nilai persahabatan dan keharmonisan dalamberinteraksi dengan orang lain.
  6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kodrati laki-laki atau perempuan sebagai dasar dalam kehidupan sosial
  7. Mengembangkan potensi diri melalui berbagai aktivitas yang positif
  8. Memperkaya strategi dan mencari peluang dalam berbagai tantangan kehidupan yang semakin kompetitif.
  9. Mengembangkan dan memelihara penguasaan perilaku, nilai, dan kompetensi yang mendukung pilihan karir.
  10. Meyakini nilai-nilai yg terkandung dalam pernikahan dan berkeluarga sebagai upaya untuk menciptakan masyarakat yg bermartabat.

PMB As Syifa (PENERIMAAN MURID BARU) SMPIT - SMAIT AS SYIFA BOARDING SCHOOL SUBANG JAWA BARAT 2015-2016


Assalaamu 'alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh.
Penerimaan Murid Baru SMPIT-SMAIT As Syifa Boarding School tahun Pelajaran 2015-2016
 Persyaratan Pendaftaran PMB 2015/2016

  • Beragama Islam
  • Menyiapkan dokumen :
  • Pas foto berwarna, 3×4, 2 lembar (bukan foto seluruh badan)
  • Fotocopy Kartu/Surat Keterangan NISN (Nomor Induk Siswa Nasional), 1 lembar
  • Fotocopy Akte Kelahiran, 1 lembar
  • Fotocopy Kartu Keluarga, 1 lembar
  • Rapor 5 semester, masing-masing 1 rangkap
  • SMPIT : Kelas 4 – 5 (semester 1-4), dan Kelas 6 semester 1
  • SMAIT : Kelas 8 -9 (semester 1-5)
  • Untuk Jalur Prestasi Melampirkan Fotocopy Sertifikat/Piagam Penghargaan
  • Mengisi formulir registrasi secara online
  • Mengisi quesioner orang tua/wali secara online
  • Bersedia mematuhi dan mengikuti prosedur seleksi dengan membuat Surat Pernyataan Mematuhi Prosedur Seleksi PMB As-Syifa Boarding School
  • Membayar uang pendaftaran Rp 260.000,- dengan cara ditransfer ke :
Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Subang No. Rek. 7088888558 a/n PMB As-Syifa Boarding School
Sekretariat Panitia PMB
* Aula Umar bin Khaththab (Area SMAIT Putra) – As-Syifa Boarding School,
Jl. Raya Subang-Bandung KM 12, Tambakmekar,  Jalancagak, Subang.
* Kontak person :
– 0813 2131 0454 – Muflih
– 0852 2000 6904 – Nurul Ichsan
– 0813 2131 0442 – Khaerudin
– 0878 2802 0566 – Tis’atuzzahro
– 0857 5967 4868 – Rini Astriani
– 0857 2366 1478 – Mulyono
– 0823 1682 8794 – Joang Peby Bramingga
* Fax. (0260) 472494, (0260) 471353
* Email : registrasi@assyifa.net

info lebih lengkap dan registrasi online silahkan kunjungi link ini  : pmb.assyifa-boardingschool.sch.idPenjelasan daftar dan daftar langsung http://registrasi.assyifa-boardingschool.sch.id/registrasi_pmb/
dan http://pmb.assyifa-boardingschool.sch.id/
Segala puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada suri tauladan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, shahabat dan seluruh pengikutnya yang senantiasa istiqamah.
"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar." (QS. An-Nisaa' : 9)

"Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa." (QS. Ali Imran : 38)

"Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh." (QS. Ash-Shaaffaat :100)
Alhamdulillah, Pendaftaran Online Penerimaan Murid Baru (PMB) As-Syifa Boarding School untuk tahun pelajaran 2014-2015 kami buka mulai hari ini 9 November 2013, 21 hari lebih awal dari rencana sebelumnya (jadwal rutin) 1 Desember 2013. Kami berharap bapak/ibu yang ingin mendaftarankan putra/putri ke SMPIT ataupun SMAIT As-Syifa Boarding School, agar terlebih dahulu mempelajari persyaratan, prosedur, jadwal dan informasi lain yang kami publish/terbitkan di link dibawah ini.
Insya Allah informasi lengkap akan tersedia dan di-update di situs resmi ini.http://pmb.assyifa-boardingschool.sch.id/        daftar langsung .http://registrasi.assyifa-boardingschool.sch.id/registrasi_pmb/
Wassalaamu 'alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh. http://registrasi.assyifa-boardingschool.sch.id/registrasi_pmb/

daftar masuk ke As Syifa Boarding School  2014-2015

Nilai Sebuah Kejujuran

Lelaki shalih itu ternyata bernama Arif Sardjono. Seorang ayah dari enam anak dan suami dari seorang istri yang juga shalihah. Subhanallah, begitu kuat keimanan mereka pada Allah. Mungkin kita pernah mendengar kisah tentang seorang lelaki yang ditugaskan untuk bekerja di sebuah kantor perpajakan di bagian pemeriksa keuangan. Sebagaimana pemahaman masyarakat pada umumnya, seringkali melihat "orang pajak" adalah orang kaya, yang berkelimpahan hartanya. Tapi hidup lelaki ini tidak demikian, meski tempatnya bekerja sangat berpotensi untuk mendapatkan itu, karena ia memilih untuk hidup dalam kejujuran. Kisahnya ia mempunyai teman kantor sekaligus atasan yang begitu dekat dengannya dan anak-anaknya. Setiap pekan mereka berdua memancing bersama, dan setiap kali itu pula temannya ini memberikan amplop untuk anak-anaknya. Hingga suatu ketika ia mendapat surat perintah pemeriksaan sebuah perusahaan besar. Dari hasil pemeriksaan itu dia menemukan penyimpangan sangat besar dan luar biasa jumlahnya. Atasannya berpendapat bahwa jika semua penyimpangan ini diungkapkan maka perusahaan ini akan bangkrut dan akan banyak pegawai yang di PHK. Maka, baginya menutupi kebenaran adalah sebuah keputusan yang terbaik. Diantara semua orang kantor yang ikut andil dalam masalah ini, Pak Ariflah satu-satunya yang menolak keputusan ini. Hingga akhirnya atasan ini berkata, "Sudahlah, Dik Arif tidak usah munafik". Pak Arif tentu saja terkaget ketika ternyata diberi tahu bahwa amplop yang setiap pekan selama dua tahun ia terima dari sahabatnya itu ternyata adalah berasal dari uang suap. Bayangkan, dua tahun dalam setiap pekan itu jika rutin artinya 96 kali menerima amplop. Ia lantas pulang dalam keadaan terpukul. Ia menangis dan menceritakan semuanya pada istrinya. Ketika mendengar, lantas istrinya pun bertahmid, karena ternyata amplop-amplop itu masih ia simpan rapi dan belum pernah ia buka satupun, apalagi dipakai, karena ia tidak tahu apa status uang itu. Segera Pak Arif mengambil semuanya dan ia lempar amplop-amplop itu di hadapan kepala kantor dan kepala seksi hingga bertaburan di lantai. Mereka tidak bisa berbicara apapun karena fakta obyektif, bahwa Pak Arif tidak pernah memakai uang yang mereka tuduhkan. Berita seperti ini memang tidak pernah dimediakan dengan begitu gencar seperti dengungan banyak pejabat yang melakukan tindakan korupsi. Barangkali kisah Pak Arif itu hanya salah satu contoh saja diantara sekian orang yang masih mempertahankan kejujuran meski di tengah lingkungan yang tidak mendukungnya untuk jujur. Boleh jadi kita begitu emosi menyaksikan ketidakadilan merajalela. Mungkin kita gusar mendengar kabar koruptor memakan uang rakyat yang pastinya tidak dilakukan oleh para pengemis jalanan. Mungkin juga kita gelisah menyadari bahwa betapa tidak habis-habisnya masalah kemiskinan yang terjadi di negara kita. Bahkan tindakan korupsi seolah menjadi hal yang biasa. Bahkan orang jujurlah yang tersingkir. Mungkin kita telah tiba pada akhir masa, Ya, akhir masa dimana orang-orang beriman seperti terasing, jumlahnya tidak banyak, bahkan hampir tak terlihat. Tapi saudaraku, coba tengoklah diri kita Apakah kita termasuk golongan yang juga mempertahankan kejujuran itu? Marilah kita kembali pada Allah Marilah kita rasakan pengawasan dari Allah Bukankah harta benda, popularitas, riuh tepuk tangan, apalagi sekedar ucapan terimakasih dari manusia itu tidak bernilai apapun dibandingkan dengan syurga-Nya? Mari kita mulai dari hal-hal yang bisa kita lakukan Jika kita adalah seorang pelajar, ketahuilah bahwa Allah melihat kesungguhan kita dalam belajar, tidak perlu mencontek Meski orangtua, guru atau bahkan kepala sekolah langsung yang memerintahkan untuk melihat kunci jawaban ketika ujian nasional tiba misalnya.. Apakah perintah seorang manusia untuk berbuat kecurangan itu lebih didengar daripada seruan Allah untuk berlaku jujur? Marilah kita kembali pada Allah. Meski sulit membayangkan kejujuran di negeri ini akan terwujud, tapi ini adalah suatu hal yang mungkin. Untuk guru-guru di kampus peradaban, terimakasih karena kau telah mengajarkan kami kejujuran... :') Oleh: Aghniya Humaira ( alumni As Syifa Boarding School )

Tebuslah Nafkah, Walau Hanya Dengan Segenggam Kurma

 
Saya prihatin dengan para cerdik pintar, sarjana s1 yang mendalihkan pekerjaan tetap sebagai alasan tidak menikah. tentu saja mencari nafkah adalah keutamaan dan kewajiban seorang lelaki, walau dia sudah menikah atau tidak, mandiri dalam mencari nafkah seharusnya melekat dengan kedewasaannya. 
Namun persoalan besarnya adalah bagaimana bisa muncul 'rasa malu' ketika seorang sarjana mendapatkan nafkah dari cara yang 'keras dan tidak berpendidikan'. seolah untuk apa berpendidikan tinggi bila harus mengangkat beras di pasar atau menarik gerobak sayur di perumahan penduduk. 
'Mau ditaruh kemana malu ijazahmu itu? rugi kuliah 5 tahunan, apa juga ipk 3,5' dan begitu banyak asumsi-asumsi negatif lainnya bila seorang sarjana tidak memiliki pekerjaan sesuai dengan keilmuannya.
Akhirnya, demi rasa malu dengan ijazahnya, banyak pula yang kemudian berlomba-lomba mengejar s2 dan berharap sepulangnya nanti akan ada kesempatan bekerja sesuai dengan 'ke elitan' titel pendidikan yang dimilikinya. 
mungkin mereka lupa, soal nafkah kepada keluarga dan pendidikan yang kita miliki adalah dua hal yang terpisah. maka ada sebaiknya kita berkaca kepada yang sangat pintar hingga rasulullah menjulukinya jendela ilmu. yakni Sayyidina Ali bin Abi Thalib.
Sayyidina Ali berkata: Aku sering mencari nafkah di masa sulit dengan cara menimba air dari sumur yang sangat dalam dengan hanya mendapat upah segenggam kurma. tanganku hingga melepuh karena dalamnya, namun itu lebih kucintai daripada tidak melakukan apa-apa. 
Bukan hanya sayyidina Ali, Abu bakar juga menghela kayu diatas kepalanya demi menafkahi keluarganya. Umar menernakkan unta dan kambing demi keperluan istri-istrinya. bagi mereka, bekerja mencari nafkah tidak pernah berhubungan ilmu dan derajat ketokohan yang disandingkan kepada mereka. bila para khalifah saja tidak mempermasalahkannya, siapakah kita hingga mendoktrin nafkah harus turun dari jalan-jalan tertentu? :) sumber : https://www.facebook.com/rahmat.idris.35

Allah Swt Sang Maha Sutradara : Gadis Tanpa Tangan Menikah dengan Putra Petinggi Bank Indonesia

Kisah yang sungguh inspiratif, bahwa Allah dengan segala kehendakNya tiada siapa yang dapat menghalanginya. begitulah Allah Sang Maha Sutradara: Gadis tanpa tangan menikah dengan putra petinggi Bank Indonesia. Siapa sangka?? Kitapun tak pernah tau bahwa Allah punya cerita terindah untuk kehidupan Putri Herlina. ini kisahnya,semoga bermanfaat.
“sesuatu yang kau anggap baik belum tentu baik di depan Tuhan, juga sesuatu yang kau anggap buruk belum tentu buruk di depan-Nya. Karena Dialah sutradara terhebat sesungguhnya..”
Jogjakarta..
Siang yang panas memeluk daun-daun yang saling bergesek, pohon-pohon rindang di halaman panti asuhan itu saling merangkul, menyebarkan angin semilir dengan suara yang lembut berbisik. Siang yang sunyi, saat sebagian orang-orang bekerja, sebagian lain beristirahat melepas lelahnya.
“Aku pengen pergi dari panti ini mas, sudah 24 tahun aku disini.. ingin rasanya untuk segera bisa mandiri. Aku membayangkan punya suami yang normal, walaupun kondisiku seperti ini, tapi ada gak ya yang bener-bener serius sama aku. Apa aku gak tau diri ya mas kalo ngarepin jodohku lelaki yang sempurna..
apa hidupku sampai tua hanya di panti ini ya mas, sendirian tiap hari di meja ini”
Pandangan Putri Herlina kosong ke depan, aku yang duduk di sampingnya berusaha jadi pendengar yang baik.
“ya banyakin berdoa aja Put, minta sama Allah langsung.. Dia yang punya pabrik jodoh. Dia kan yang bisa merubah segalanya..”
jawabku singkat.

hari berlalu..
SMS dari Putri masuk ke Hpku,
“Mas, kenal sama orang ini enggak.. dia sering ke Panti nyari aku, semalem dia ngajak aku keluar makan, ijin sama ibu panti diijinkan. Kami makan di luar, cuman rasanya ada yang aneh aja..”
“sik, bentar Put.. aku carikan infonya” balasku
facebook dan google bekerja sangat cepat di laptopku, berputar-putar dengan rumus algoritma yang rumit, mencari jejak tiap huruf dan kata yang aku ketikkan. Sampai akhirnya aku temukan..
aku menelepon Putri..
“ngawuuur to, wong dia itu sudah punya istri, ngapain juga masih ndeketin kamu gitu Put!”
“Hahh!! Ya mana aku tau masss! Orangnya baik gitu!” jawabnya.
“dah ah, cari yang lain.. hehe, jangan mau lagi kalo dia kontak kamu” tegasku
Bulan berlalu..
Sekali waktu aku datang ke panti itu, aneh ketika kulihat Putri senyam senyum sendiri di depan laptop yang kami beri dulu.
“dapet cowok kayaknya nih!” tanyaku iseng
“mau tau aja mas!” jawabnya ketus..
hehe, begitulah Putri Herlina, emosinya kadang gampang berubah kalo kenyamanannya terganggu. Kuperhatikan eksepresinya di depan laptop, jari-jari kakinya lincah mengetik tombol demi tombol..
lain hari baru dia bercerita, kusiapkan kupingku untuk menampungnya.
“dia bule mas, tinggal di Kanada. Kami kenal di facebook, dia serius mas mau ke Indonesia, dia mau nglamar aku.. dia sering banget muji-muji aku ‘Putri kamu itu hebat, kamu amazing, aku suka sama kamu’. Mungkin ini jalanku mas untuk bisa pergi dari panti ini, aku benar-benar ingin mandiri, pergi jauh walaupun ke luar negeri..”
wajahnya lumayan sumringah ketika bercerita ini, seperti ada secercah harapan yang sangat dia tunggu
aku nanggapinya santai.. selow.. woless..
“haiyah, kamu nikah sama bule terus tinggal di luar negeri terus gitu, nggayaaa gak mau lagi tinggal di Jogja. Ngartisss kamu Put!”
“ah mas mbok aku didukung gitu lho! Masak aku dapet cowok gak bener lagi kayak pacarku SMA dulu. Udah manjanya minta ampun, tiap bajunya kotor aja aku yang nyuciin.. gak peduli kalo aku gak punya tangan, pakaian kotor malah dikasihin ke aku, minta dicuciin terus!” ucapnya sewot sambil bibirnya monyong-monyong ketika nerocos…
hahaha..
“terus kamu cuciin bajunya?”
“iya laaah.. ku injek-injek pake sabun, kuremet-remet pakai kaki!”
beberapa penghuni panti asuhan itu berlari-lari di sekitar kami,  mereka anak-anak difabel yang dibuang orang tuanya. Sebagian dengan cacat di tubuhnya mereka bisa beraktivitas, sebagian lagi hanya di tempat tidur sepanjang hari, dengan tubuh kaku tidak mampu bergerak. Gerakan bola matanya yang menandakan ada kehidupan di tubuh mereka.
Disanalah Putri menghabiskan waktu bersama adik-adiknya..
**********
Putri Herlina… kekurangannya adalah keajaiban Tuhan yang luar biasa, sebuah pesan yang terus aku terjemahkan dan memberi inspirasi pada banyak orang.
Bu Naryo yang merawatnya sejak kecil di panti itu, dengan kasih sayang walaupun bukan anak kandungnya sendiri.
Dia lahir tanpa tangan, ditinggal begitu saja di rumah sakit oleh orang tuanya, mungkin mereka malu dengan kondisinya, tidak pula jelas asal-usul ayahnya.
Tuhan terus mengujinya, seseorang mengambilnya.. bukan untuk di rawat, bayi mungil tanpa tangan itu diletakkan di dalam kardus, diletakkan di pinggir jalan untuk mengumpulkan uang belas kasihan..
Tuhan terus menempanya, dalam kondisi ketika masih bayi pun telah memancarkan kelebihan dan menggerakkan hati orang untuk menoleh padanya.
Di jalanan dia pernah tertidur, beralas kardus, berselimut debu dan panas cahaya matahari..

Sampai panti asuhan ini menyelamatkannya dari jalanan, dirawat bu Naryo dan pak Naryo selaku pengelola panti tersebut. Dia tumbuh menjadi anak yang tidak berbeda dengan lainnya, lincah dengan kedua kakinya. Menulis, makan, memakai baju, Putri kecil melakukannya sendiri.
Ketika SD sampai SMA, dia tidak mau diperlakukan istimewa, dia tidak mau disiapkan meja khusus, cukup sebuah kursi tambahan disampingnya sebagai alas buku ketika dia mengangkat kakinya, menorehkan tinta dan goresan pensil sebagai bukti perjuangan hidupnya…
Sekali waktu Putri main ke rumahku, ketika sholat berjamaah dengan ibuku dengan lincah kakinya memasang mukena ke seluruh tubuhnya, usai sholat kedua kakinya melipat rapih mukena itu, ditarik kedua ujungnya, menekuk di kedua sisi, melipat bagian tengah tiga kali, dan mukena itu rapi kembali…
Aku dan ibuku bengong melihatnya.
Ketika dia SMP dan SMA, memakai baju hingga jilbab dilakukannya sendiri, Tuhan memberikannya kekuatan dan kelenturan di jarinya.
Pernah aku bertanya padanya,
“kamu kalo lagi jalan keluar malu gak Put dilihat orang-orang?”
“kadang risih sih mas dilihatin, tapi gimana lagi emang kondisiku begini. Allah pasti memberikan kelebihan untukku dibalik kekuranganku. Dulu waktu aku masih jaga di Panti 1 di Gejayan,  kalo aku mau pulang ke Panti 2 di Kalasan aku naik bis trans Jogja, cuek aja jalan sendiri, pas di bus ngambil ongkos ya aku buka tasku pakai kaki, pada ngeliatin gakpapa, yang penting aku tunjukin kalo aku bisa..”
ketika tulisan di blogku tentang Putri Herlina dibaca banyak orang, beberapa media datang ke panti itu meliput aktivitasnya. Seperti bola salju, Putri Herlina yang dulu tidak dikenal, sekarang muncul di beberapa acara TV. Dia juga mendapat penghargaan salah satu wanita inspiratif dalam sebuah award.
SMSnya pernah masuk kepadaku,
“makasih ya mas, aku dah ngrasain naik pesawat.. ini sedang di Jakarta buat shooting acara TV”
aku tersenyum haru, pasti pramugari dengan senang hati membantu memasangkan sabuk pengamannya.
Lama tidak bertemu, aku datang ke panti lagi hari itu. Biasanya Putri sendirian duduk di meja sudut sana, menanti tamu-tamu yang datang berkunjung, ditemani laptop mungilnya. Dia tidak ada..
Panti sedang gaduh, beberapa anak menangis, yang lain berlarian tak beraturan. Berteriak dengan makanan yang belepotan di mulutnya. Mereka memang butuh perhatian ekstra dibanding anak lainnya. Putri yang ditakuti mereka, jika dia sudah ikut berteriak, anak-anak itu akan diam..
“mbak Putri marah…” bisik mereka
aku datang disaat tidak tepat, kondisi Putri yang sedang labil tidak mengenakkanku. Obrolan kami hampa, dan dia seperti di puncak kejenuhannya.
Kehadiranku tidak meredakan amarah dan kegalauannya.
Sebelum pulang aku hanya berpesan padanya,
“Jangan tinggalin sholat Put, teruslah berdoa.. Allah yang akan mengatur rencana berikutnya untukmu.. jangan pernah berhenti berdoa”
senja menjelang ketika aku pulang, karena kesibukan enam bulan aku tidak datang ke panti asuhan itu. Waktupun terus berlalu, berputar, berjalan setiap hari bersama ketetapan-ketetapan Tuhan..
***********
Lebaran baru saja berlalu, makanan masih menumpuk dan tersisa di meja. Suara motor berhenti di depan rumahku sore itu.
Aaah.. mbak Sumi pengasuh panti, dengan tersenyum Putri turun dari boncengannya.
“ibuuuu..” katanya sambil mencium ibuku. Keakraban mereka sudah sejak dulu.
Wajahnya cerah, sudah tidak suntuk seperti beberapa bulan lalu aku melihatnya.
“tumben Put, sekarang prengas-prenges terus.. jadi apa mau ke Kanada? Haaaa” tanyaku
“ih mas! Gak jadi sama dia! Aku mau nikah mas.. namanya Reza, anak Jogja kok. Dia dah punya usaha sendiri, dia juga gitaris band, coba mas lihat videonya di Youtube” jawabnya.
“woooww! Tumben kamu langsung luluh sama cowok Put, kelihatan nih aura wajahmu bahagia gitu.. tajir po anaknya!” godaku
“dia tuh rutin datang ke panti mas, dia pernah baca tulisan mas Saptu, aku juga gak tau dulu keluarganya seperti apa. Yang jelas dia perhatian banget dan mau menerima kondisiku. Anaknya juga sederhana, pakai mobil tua gitu mas yang gak bisa dibuka kacanya. Kalo ke mall pas ambil tiket parkir dia harus mbuka pintunya.. hehe”
mmmm… sepertinya ini memang Jodoh yang Allah atur untuk Putri, dia bercerita mantap tentang Reza, tanpa keraguan, tanpa kebimbangan… kalo jodoh, orang memang akan bangga bercerita tentang pasangannya, semua kekurangannya adalah keajaiban untuknya.
Lain hari bu Naryo mengabariku, Reza adalah anak dari keluarga terhormat. Putra salah seorang petinggi Bank Indonesia, Deputi Gubernur jabatan terakhirnya. Aku bayangkan, keluarga itu memiliki hati yang luar biasa luasnya dengan menerima Putri Herlina dalam keluarga terhormat mereka.
Bagi Allah, sangat mudah membolak-balikan hati seseorang, melunakkan hati sekeras apapun, jika Allah sudah berkehendak.. Kun Fa Yakun begitu mudahnya skenario cantik dan indah terjadi di depan mata.
Apapun kondisinya…
Apapun halangannya…
Akan sangat mudah bagiNya.
titik!
***********
Jogjakarta, 13 Oktober 2013
Aku tercenung di depan pintu masuk gedung, sebuah foto Prewedding itu bercerita penuh makna, kisah panjang anak-anak manusia yang hidup dengan perjuangannya. Pengantin lelaki tegap disamping, memegang “tangan” pengantin wanita yang hanya tampak dalam pandangan mata hatinya.

Ruangan di Balai Sinta itu penuh haru, ketika Reza Somantri dengan tegas mengucapkan ikrarnya, menerima Putri Herlina secara sah menjadi istrinya.
Banjir airmata dari para tamu yang hadir, ibunda Reza tak henti-henti mengusap matanya, tamu yang hadir, seorang bapak di sudut dengan sapu tangan di wajahnya. Tak terkecuali kameramen dan fotografer dengan mata berkaca-kaca yang mengabadikan moment itu dengan penuh takjub tak berkesudahan.
Hari ini Allah membuktikan janjinya, derajat seseorang yang lahir di dunia dengan segala keterbatasan dan kekurangan diangkat tinggi di depan manusia lainnya. Kisahnya menginspirasi banyak orang yang lahir dengan sempurna, dengan limpahan harta dan kasih sayang orang tuanya.
Ketika prosesi sungkeman, ibunda Reza memeluk anaknya begitu lama, dengan terbata-bata seperti tak berkesudahan, menjadi pemandangan yang sangat mengharukan, seperti berkata:
“wahai anakku, engkaulah lelaki itu.. engkaulah yang dipilih Allah untuk menemani wanita luar biasa ini. Engkaulah yang Allah percaya duduk, berdiri, berjalan disampingnya selamanya. Jadikan ini sebagai ibadahmu, pahala tak berkesudahan hingga akhir hayatmu..”
ketika aku memotret ini, suara isak tangis ibu-ibu disamping kanan kiriku tak terhenti.

Putri tertunduk haru di sampingnya, dan aku tau bagaimana perasaannya..  dia telah terlatih sejak kecil menghadapinya.

Usai sungkeman, adik-adik panti diundang semua di depan, berjejer menghadap ke pelaminan. Keluarga Reza memberikan tas penuh alat sekolah untuk mereka satu-satu. Putri dan Reza berjalan mendekati mereka, satu-satu mereka menyalami Putri, memegang tangan mungil yang ada di pundak Putri. Mereka melepas kakak yang selama ini menemani mereka, kakak yang hidup bersama mereka belasan tahun, menghadapi bersama-sama takdir mereka, lahir dengan hidup terbuang tanpa keluarga dan orang tua.

Usai acara itu, Reza menuntun istrinya kembali ke pelaminan. Dengan tegar mereka melangkah berdua, siap bersama menghadapi dunia. Satu persatu tamu memberikan selamat, beberapa orang menepuk pundak Reza, dan menyatukan tangannya di dada ketika di depan Putri Herlina, seolah memberikan penghormatan yang tinggi pada kisah mereka.

Saatku memberikan ucapan selamat, kubisikkan di telinga bu Naryo yang ada disamping kiri pelaminan,
“Surga kagem panjenengan bu, tugas ibu merawatnya sejak kecil hingga menikahkannya usai sudah.. pahala luar biasa untuk ibu”
Tanganku digenggam erat bu Naryo, matanya berkaca-kaca.. sungguh keikhlasan seorang wanita yang mendedikasikan hidupnya untuk anak-anak titipan Allah yang terbuang dan terlupakan.
Malam ini berakhir cemerlang, bintang-bintang di langit Jogja bertebaran. Para tamu pulang dengan ribuan kesan di hatinya. Mereka tidak bisa menyalami mempelai wanita, tapi Putri Herlina menyentuh lembut hati mereka semua
************


Allah yang Maha Penyayang seperti mengirim sebuah pesan lewat kisah ini, jangan pernah berputus asa pada rahmat-Nya. Dialah yang berkuasa atas segalanya, Dialah sang Maha Pengatur hidup seluruh umatnya.. Dia sang Maha Sutradara..
Bagi yang nyaris putus asa, disakiti orang yang dicintai, itulah bukti rahmat Allah padamu, Dia mengirim pesan bawah orang itu bukan yang terbaik untukmu. Allah yang akan mengirimkan penggantinya.. seseorang yang jauh lebih baik untukmu. Jemputlah dan dekatkan dengan doa yang tak pernah putus, ibadah yang tak pernah lalai.. dekati terus Allah yang Maha Mengatur..
Bagi yang sudah menikah belum dikaruniai anak, teruslah berdoa tiada putus. Dialah sang pemilik pabrik anak keturunan, bukan dokter kandungan. Allah lah yang mengatur kehadiran anak-anak manusia lewat waktu terbaik yang ditentukannya. Tiap keluarga punya takdir sendiri, waktu terbaik Allah yang tahu dan memiliki..
Bagi yang punya masalah tak berkesudahan, coba interopeksi.. jangan-jangan engkau punya masalah dengan Dia Pemilik Kemudahan. Sholat sering bolong, atau gak pernah tepat waktu, durhaka pada orang tua, gak mau sedekah. Berubahlah, agar Allah yang akan datang membereskan masalahmu dari jalan yang tidak disangka-sangka. Ketika engkau punya masalah, selama yang kau cari solusi maka akan capek sendiri. Carilah Allah yang Maha Pemilik Solusi, dekati dia, maka dia akan hadirkan solusi-solusi dari masalahmu..
Dialah Sang Maha Sutradara, yang mengatur setiap pertemuan manusia menjadi sebuah hikmah yang luar biasa. Aku pun tak menyangka, pertemuan pertamaku dengan Putri Herlina 9 Juni 2011 lalu menjadi inspirasiku menggerakkan #SedekahRombongan melalui blog ini. Dari pertemuan sederhana siang itu, SedekahRombongan.com membesar hingga menyalurkan 14,3 Milyar kepada 6200 lebih duafa sakit. Allah lah yang menggerakkan, mengatur keajaiban-keajaiban, dari sebuah pertemuan sederhana, menjadi sebuah gerakan besar yang menyembuhkan banyak orang…
Masak kita masih tidak percaya? Bahwa Dialah sang Maha Sutradara yang selama ini kita lupakan..
*************
Siang ini pohon-pohon di halaman panti itu terus bergesekan bersama angin, suaranya berdesir menyapa siapapun yang berdiri dibawahnya, memberikan semilir angin yang menyejukan hati ditengah udara panas yang melintas.
Daun-daun itupun menjadi saksi, satu penghuni panti telah pergi…
dia yang dulu bermain-main dibawah rimbunnya, sekarang menjalani takdir baru hadiah terindah dari Tuhannya…

Diketik di Jogja, dibaca dimana sadja..
14 Oktober 2013

Sumber: saptuari.blogspot.com

Cara Menerapkan Aturan Pada Anak


Aturan itu dibutuhkan dalam keluarga agar semua merasa nyaman dan segala sesuatu yang dilakukan mengandung peran dan tanggung jawab. Begitu juga dengan anak-anak kita, walaupun mereka masih kecil tapi tetap harus mengikuti aturan yang dibuat oleh orang tuanya. Tentunya orang tua sangat senang melihat anaknya bisa mengikuti juga mematuhi segala perintah dan aturan yang sudah ditetapkan bersama.

Lalu, bagaimana cara terbaik menerapkan aturan pada anak-anak kita? Menerapkan aturan yang dibuat tanpa mengekang dan tentu bisa dipatuhi anak. Berikut ada beberapa tips yang perlu diperhatikan dalam membuat aturan keluarga:

1. Buat dan sepakati bersama anak aturan yang ditetapkan. Hal ini melatih  anak-anak untuk terbiasa diskusi dan juga mengetahui seperti apa kemauan sang anak untuk menerapkan aturan. Hindari aturan yang diktator atau hanya dari pihak orang tua. Orang tua juga harus taat pada aturan yang sudah disepakati.

2. Jika ada sanksi, harus diarahkan pada perbaikan tindakan anak. Misalnya jika anak memukul adiknya maka dia akan di beri hukuman time out agar dia bisa memikirkan dan mengoreksi tindakannya dan tidak mengulangi.

3. Hindari menunda sanksi agar anak segera mengoreksi tindakannya yang belum benar. Disiplin dalam memberi sanksi pada anak akan menumbuhkan rasa tanggung jawab akan perbuatannya.

4. Biasakan memberikan penguatan dengan pujian ketika aturan selalu dilaksanakan dengan baik. Pujian akan membuat anak semangat dalam mematuhi aturan yang sudah dibuat. Bila perlu, buat semacam perlombaan, dimana yang banyak mematuhi peraturan dirumah mendapatkan hadiah.

5. Konsisten dengan aturan yang telah disepakati bersama anak. Walaupun keadaan dianggap tidak memungkinkan. Aturan tetap harus dilaksanakan, hal ini melatih kedisiplinan.

Aturan yang ditetapkan harus jelas dan dipatuhi secara konsisten oleh seluruh anggota keluarga. Aturan di dalam rumah, bukan hanya ditujukan kepada anak kita, kita sebagai orang tua dan orang dewasapun juga harus menuruti aturan apa yang sudah dibuat. Hal ini juga bentuk contoh nyata, bahwa kedua orang tuanya juga mematuhi aturan yang sudah di buat, lalu mereka pun akan mengikuti.

Bukan hanya pada aturan, tetapi juga hukuman bila melanggar aturan juga harus orang tua patuhi. Kebanyakan aturan yang dibuat orang tua hanya akan menghukum anak-anak bila melakukan kesalan, tetapi orang tua tidak mau dihukum, ini bentuk ketidak disiplinan kita sebagai pembuat aturan. Jadi, biar anak mengikuti aturan contohi menerapkan aturan dan hukuman bersamaan. Agar anak merasakan keadilan dalam penerapan aturan tersebut. sumber : mendidikanakanak.blogspot.com

Profil As-Syifa Boarding School - Subang Indonesia (2)

Profil As-Syifa Boarding School - Subang Indonesia (1)