825 TAHUN PENANTIAN

Muhammad Al Fatih

MENIKMATI PROSES

TIDAK ADA YANG INSTAN PERJALANAN MENUJU KESUKSESAN

KEGAGALAN TERJADI HANYA UNTUK YANG MENYERAH

Utamakan Pandangan Allah Swt.

SMPIT AS SYIFA BOARDING SCHOOL

SMPIT As Syifa Boarding School I Subang Jawa Barat Indonesia.

AS SYIFA BOARDING SCHOOL

As Syifa Boarding School

Definisi Autisme, dan 7 Ciri Utama untuk Deteksi Dini pada Anak.

"Huh, dasar autis...". Terkadang cemoohan itu dilontarkan kepada seseorang yang tingkah lakunya rada "aneh" atau "asik dengan dunianya sendiri".



         Kalimat seperti itu terasa menyakitkan di telinga dan hati orang yang peduli dengan anak penyandang autisme. Terutama bagi orang tua yang memiliki anak seperti ini, termasuk saya.  Hindarilah penggunaan kalimat itu. Memang terkadang orang mengucapkan kata-kata yang menyakitkan tanpa menyadarinya. Karena tidak mencoba merasakan bagaimana perasaan orang lain yang mereka cemooh.

    Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olokkaum yang lain [karena] boleh jadi mereka [yang diolok-olok] lebih baik dari mereka [yang mengolok-olok] dan jangan pula wanita-wanita [mengolok-olok] wanita-wanita lain [karena] boleh jadi wanita-wanita [yang diperolok-olokkan] lebih baik dari wanita [yang mengolok-olok] dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri  dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah [panggilan] yang buruk sesudah iman  dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (Q.S Al Hujurot :11)

    
       Tidak ada seorang pun di dunia ini yang bisa memilih, bagaimana keadaan mereka ketika dilahirkan di dunia ini. Apakah akan dilahirkan sebagai anak orang kaya, atau miskin ? ganteng, cantik atau burukrupa? normal atau ada kelainan?

       Janganlah mengolok-olok kekurangan orang lain. Bagaimana kalau hal yang tidak diinginkan itu terjadi pada kita? atau anggota keluarga kita? Allah Maha Kuasa membolak balik kan kehidupan seseorang. Sayangilah sesama makhluk Allah. Untuk itu kita perlu memahami mereka. Untuk lebih memahami anak penyandang autisme, ayo kita lihat definsi autisme.

       Autisme adalah gangguan perkembangan yang mempengaruhi cara seseorang untuk berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain. Penyandang autis tidak dapat berhubungan dengan orang lain secara berarti. Kemampuannya untuk membangun hubungan dengan orang lain terganggu karena ketidak mampuannya untuk berkomunikasi dan untuk mengerti perasaan orang lain.

       Penyandang autis memiliki gangguan pada:
a. Interaksi sosial (kesulitan dalam menjalin hubungan sosial).
b. Komunikasi (kesulitan dengan komunikasi verbal maupun non verbal, sebagai contoh, tidak mengerti  arti dari gerak tubuh, ekspresi muka atau nada/warna suara).
c. Imajinasi (kesulitan dalam bermain dan berimajinasi, sebagai contoh, terbatasnya aktivitas bermain, mungkin hanya mencontoh dan mengikuti secara kaku dan berulang-ulang).
d. Perilaku. Pola perilaku cenderung repetitif dan resisten (tidak mudah mengikuti/menyesuaikan) terhadap perubahan pada rutinitas.
e. Rangsangan sensorik. Contohnya: ada anak yang sangat peka terhadap suara ataupun sentuhan.

       Tanda-tanda awal biasanya terjadi pada usia dini (sebelum usia tiga hingga lima tahun). "Dari studi lebih dari 20 tahun yang dilakukan Robins D dkk dalam 'The Modified Checklistfor Autism in Toodlers, Journal of Autism and Development Disorders' ada 7 checklist yang bisa digunakan untuk mendeteksi autis secara dini".

       Tujuh (7) ciri utama untuk mendeteksi anak autisme, yaitu:
1. Apakah anak tersebut memiliki rasa tertarik pada anak-anak lain?
2. Apakah ia pernah menggunakan telunjuk untuk menunjukkan rasa tertariknya pada sesuatu?
3. Apakah ia bisa menatap mata anda lebih dari 1 atau 2 detik?
4. Apakah ia bisa meniru anda? Misalnya, bila anda membuat raut wajah tertentu, apakah ia menirunya?
5. Apakah ia memberi reaksi bila namanya dipanggil?
6. Bila anda menunjuk pada sebuah mainan di sisi lain ruangan, apakah ia melihat pada mainan tersebut?
7. Apakah ia pernah bermain 'sandiwara' misalnya berpura-pura berbicara di telepon atau berpura-pura menyuapi boneka?
Seorang anak berpeluang menyandang autis jika minimal 2 dari pertanyaaan diatas dijawab tidak.
"Tidak semua anak yang berpeluang menyandang autis memenuhi kriteria di atas. 7 ciri utama ini digunakan agar orangtua dan guru waspada untuk segera memeriksa dan mendiagnosa anak yang berpeluang autis kepada dokter terdekat,".

Modified Checklist for Autism in Toodlers bisa digunakan untuk mendeteksi gejala autis untuk anak usia 18 bulan atau sebelum 3 tahun. Bila orangtua sudah bisa mendeteksi gejala autisme secara dini maka mereka akan memiliki peluang yang semakin besar untuk membuat anaknya menjadi mandiri.

Dari definisi di atas bisa kita lihat bahwa "cuek" nya anak autis itu bukanlah disengaja. Bukan karena kurang sopan ataupun tidak menghargai orang lain.
       Saya punya kisah yang mengharukan dari seorang penyandang autisme ringan yang saya kenal. Ia teman SMP adik saya yang usianya sekarang berkisar 46 tahun. Saya ingat bahwa dulu, ketika SMP ia perilakunya menyebalkan, seenaknya sendiri, egois. Setelah berkeluarga dan memiliki anak, ternyata anaknya penyandang autisme. Suatu ketika ia membaca buku tentang autisme. Ia baru menyadari bahwa ia juga penyandang autisme ringan. Selama puluhan tahun ia atau pun orang tuanya tidak menyadari hal ini. Ia hanya merasa"stress" dengan perilakunya sendiri yang sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan. Pada suatu seminar ia pernah ditanya "Bagaimana perasaannya ketika remaja menghadapi lingkungan dan permasalahan yang sulit ia mengerti?" Ia menjawab "Rasanya saya pengen bunuh diri".

       Jadi kalau kita bertemu dengan anak2 seperti ini cobalah untuk mengerti. mereka tidak minta dikasihani, karena hal ini membuat mereka manjadi lemah, tapi sayangilah mereka, pahamilah kesulitan yang mereka hadapi. Jangan dicemooh apalagi dikucilkan. Semoga mereka menjadi pribadi yang sabar, mandiri dan bahagia di dunia dan di akhirat nanti. Amin.

Sumber: Kerincigoogle.com Situs youth shine academy.
Gambar diambil dari magickalgraphics.com. Terima kasih.
http://setetes-embun-di-pagi-hari.blogspot.com/

Belajar dari Ben Carson


Ben Carson MD ( lahir tgl 18 september  1951) adalah  Direktur Bedah Saraf Anak diRumah Sakit Johns Hopkins . Ia menduduki posisi yang terhormat ini sejak usianya baru 30 tahunan. Ia dianugerahi Presidential Medal of Freedom ,  penghargaan sipil  tertinggi di Amerika Serikat oleh Presiden George W. Bush pada tahun 2008. 

Ben Carson dikenal sebagai ahli bedah saraf dunia yang hebat. Ia adalah dokter pertama (dibantu oleh team dokter lain ) yang berhasil memisahkan dua bayi yang kembar siam. Walau pun operasi semacam ini yang dilakukannya tidak selalu berhasil, namun keberhasilan ini sangat fenomenal. Sebelumnya masyarakat dunia tidak menyangka bahwa hal ini bisa dilakukan.

Kisah dibalik kesuksesan sungguh luar biasa. Waktu kecil ia dikenal sebagai anak yang miskin dan bodoh. Suatu kali ibunya menyadarkannya bahwa ia sebenarnya bukan anak bodoh hanya kurang belajar. Maka sang ibu menekannya agar ia banyak membaca buku. Baik buku pelajaran maupun buku lainnya. Meski mereka miskin dan tak mampu beli banyak buku, ibunya meminjam buku-buku dari perpustakaan umum untuk dipelajari Ben.
 "Dalam kondisi miskin kita tak akan punya kesempatan untuk pergi ke mana-mana. Namun dengan buku kita bisa pergi ke mana pun kita mau, bisa jadi orang seperti apapun, dan bisa melakukan apapun yang kita inginkan," tutur ibunya.

Berkat disiplin yang ditanamkan ibunya itu akhirnya Ben sukses menjadi pelajar yang berprestasi. Ketika hendak mendaftar ke Unversitas, ia tidak memiliki banyak uang. Maka ia bekerja apa saja untuk bisa kuliah.

Kisahnya yang sangat memotivasi ini banyak diapresiasi oleh kalangan pendidikan sehingga ia banyak mendapat penghargaan.  Ia berbagi kiat suksesnya dalam sejumlah buku, salah satunya Think Big. Selalu berpikir besar (Think Big) inilah yang mendorongnya jadi orang sukses. 

“God has given us more than fourteen billion cells and connections in our brain. Why would God give us such a complex organ system unless he expects us to use it?” 
― Ben Carson

 Apa itu "Think Big"  menurut Carson? Ia punya rumusan singkat, bahwa
Think Big terdiri dari 8 kunci sukses yang diurai dari delapan huruf (T-H-I-N-K-B-I-G)

T - singkatan dari "talent" (bakat) dan "time" (waktu). Kenalilah bahwa waktu dan bakat adalah hadiah dari Tuhan.

H - adalah "hope", harapan untuk hal-hal yang baik dan jujur (honest).

I - adalah "Insight", wawasan yang diperoleh dari orang atau buku-buku bagus.

N - adalah "to be Nice to all people", berbuat baiklah pada semua orang.

K - adalah "knowledge" (ilmu pengetahuan), kenalilah ilmu pengetahuan sebagai kunci kehidupan.

B - adalah "BOOK" (buku), bacalah buku sebanyak-banyaknya.

I - "In-dept", belajar dan perdalamlah keterampilan.

G - adalah "God", Tuhan. Semua orang punya Tuhan. Jangan lupa pada Tuhan.

Ia menyimpulkan semua itu dari pelajaran yang diberikan ibunya.
 "Ketika saya sedang belajar ibu saya selalu bilang, ‘Kamu bisa melakukan apa saja yang orang lain lakukan, hanya saja kamu harus melakukannya dengan lebih baik' ".


NB:  Tulisan disadur dari tulisan . http://setetes-embun-di-pagi-hari.blogspot.com/2012/02/think-big.html

WASPADA INFO PENIPUAN KEPADA ORANGTUA MURID SMPIT AS SYIFA BOARDING SCHOOL

mohon waspada dan diketahui bersama bahwa telah ada modus penipuan ke ortu murid dengan cara si pelaku mengatasnamakan wali asrama dan memberitahukan bhw anaknya yg di asrama jatuh dari tangga dan luka shg mbutuhkn uang utk berobat sbesar 20 juta serta meminta ke ortu murid tsb utk transfer ke rek milik penipu dan celakanya ortunya percaya dn sdh transfer tanpa mngecek ke nomor pengurus asrama yg resmi...sadar tertipu ketika diminta transfer 17 jt lg sdgkan anaknya ternyata baik2 saja...
MOHON untuk berkoordinasi dengan pihak sekolah, sebelum mengambil putusan. semoga menjadi pelajaran untuk semua

JAWABAN ELEGAN TUKANG BASO

Di suatu senja sepulang kantor, saya masih berkesempatan untuk ngurus tanaman di depan rumah, sambil memperhatikan beberapa anak asuh yang sedang belajar menggambar peta, juga mewarnai. Hujan rintik rintik selalu menyertai di setiap sore di musim hujan ini.

Di kala tangan sedikit berlumuran tanah kotor,...terdengar suara tek...tekk.. .tek...suara tukang bakso dorong lewat. Sambil menyeka keringat..., ku hentikan tukang bakso itu dan memesan beberapa mangkok bakso setelah menanyakan anak - anak, siapa yang mau bakso ?

"Mauuuuuuuuu. ...", secara serempak dan kompak anak - anak asuhku menjawab.

Selesai makan bakso, lalu saya membayarnya. ...

Ada satu hal yang menggelitik fikiranku selama ini ketika saya membayarnya, si tukang bakso memisahkan uang yang diterimanya. Yang satu disimpan dilaci, yang satu ke dompet, yang lainnya ke kaleng bekas kue semacam kencleng. Lalu aku bertanya atas rasa penasaranku selama ini.


"Mang kalo boleh tahu, kenapa uang - uang itu Emang pisahkan? Barangkali ada tujuan ?" "Iya pak, Emang sudah memisahkan uang ini selama jadi tukang bakso yang sudah berlangsung hampir 17 tahun. Tujuannya sederhana saja, Emang hanya ingin memisahkan mana yang menjadi hak Emang, mana yang menjadi hak orang lain / tempat ibadah, dan mana yang menjadi hak cita – cita penyempurnaan iman ".

"Maksudnya.. ...?", saya melanjutkan bertanya.

"Iya Pak, kan agama dan Tuhan menganjurkan kita agar bisa berbagi dengan sesama. Emang membagi 3, dengan pembagian sebagai berikut :

1. Uang yang masuk ke dompet, artinya untuk memenuhi keperluan hidup sehari - hari Emang dan keluarga.

2. Uang yang masuk ke laci, artinya untuk infaq/sedekah, atau untuk melaksanakan ibadah Qurban. Dan alhamdulillah selama 17 tahun menjadi tukang bakso, Emang selalu ikut qurban seekor kambing, meskipun kambingnya yang ukuran sedang saja.

3. Uang yang masuk ke kencleng, karena emang ingin menyempurnakan agama yang Emang pegang yaitu Islam. Islam mewajibkan kepada umatnya yang mampu, untuk melaksanakan ibadah haji. Ibadah haji ini tentu butuh biaya yang besar. Maka Emang berdiskusi dengan istri dan istri menyetujui bahwa di setiap penghasilan harian hasil jualan bakso ini, Emang harus menyisihkan sebagian penghasilan sebagai tabungan haji. Dan insya Allah selama 17 tahun menabung, sekitar 2 tahun lagi Emang dan istri akan melaksanakan ibadah haji.

Hatiku sangat...... .....sangat tersentuh mendengar jawaban itu. Sungguh sebuah jawaban sederhana yang sangat mulia. Bahkan mungkin kita yang memiliki nasib sedikit lebih baik dari si emang tukang bakso tersebut, belum tentu memiliki fikiran dan rencana indah dalam hidup seperti itu. Dan seringkali berlindung di balik tidak mampu atau belum ada rejeki.

Terus saya melanjutkan sedikit pertanyaan, sebagai berikut : "Iya memang bagus...,tapi kan ibadah haji itu hanya diwajibkan bagi yang mampu, termasuk memiliki kemampuan dalam biaya....".

Ia menjawab, " Itulah sebabnya Pak. Emang justru malu kalau bicara soal mampu atau tidak mampu ini. Karena definisi mampu bukan hak pak RT atau pak RW, bukan hak pak Camat ataupun MUI.

Definisi "mampu" adalah sebuah definisi dimana kita diberi kebebasan untuk mendefinisikannya sendiri. Kalau kita mendefinisikan diri sendiri sebagai orang tidak mampu, maka mungkin selamanya kita akan menjadi manusia tidak mampu. Sebaliknya kalau kita mendefinisikan diri sendiri, "mampu", maka Insya Allah dengan segala kekuasaan dan kewenangannya Allah akan memberi kemampuan pada kita".

"Masya Allah..., sebuah jawaban elegan dari seorang tukang bakso".
 http://www.kisahinspirasi.com/2012/09/kisah-inspirasi-jawaban-elegan-dari.html