825 TAHUN PENANTIAN

Muhammad Al Fatih

MENIKMATI PROSES

TIDAK ADA YANG INSTAN PERJALANAN MENUJU KESUKSESAN

KEGAGALAN TERJADI HANYA UNTUK YANG MENYERAH

Utamakan Pandangan Allah Swt.

SMPIT AS SYIFA BOARDING SCHOOL

SMPIT As Syifa Boarding School I Subang Jawa Barat Indonesia.

AS SYIFA BOARDING SCHOOL

As Syifa Boarding School

TAHUN BARU WAKTU BERLALU


Tahun berganti , detik waktu berlalu, setiap hembusan nafas, kedipan mata kita mengarahkan kita menuju pada titik waktu kematian kita.

Waktu mengajarkan kita untuk terus semangat memperbaiki diri
Waktu mengajarkan kita pentingnya mengambil kesempatan/peluang beramal  
apalah artinya waktu berlalu kita tidak berubah menjadi lebih baik 
Waktu berlalu mengajarkan kita untuk selalu waspada
Kewajiban kita lebih banyak daripada waktu yang tersedia

Tahun Baru Waktu berlalu jatah umur kita berkurang, kematian pasti akan dialami oleh setiap orang.

"Katakan lah .. Wahai orang2 kafir .. aku tidak akan (ikut2an) menyembah apa yg kalian sembah .. dan kalianpun (selama kalian kafir) bukan penyembah menyembah apa yg aku sembah .. pantang bagiku menjadi penyembah apa yg kalian sembah .. sebagaimana kalianpun tidak pernah menjadi penyembah tuhan yg aku sembah .. maka untukku agamaku dan untukmu agamamu ..
(QS. Al-kafiruun:1-6)


  Renungan Akhir Tahun
(Abdullah Muadz)
       "Setiap tahun berganti berarti umur berkurang. Bagi akal dan jiwa yang sehat jika umur dikurangi tentu akan bersedih, merenung, introspeksi, evaluasi, prihatin serta lebih berhati-hati dalam melangkah. Sangat aneh jika seseorang yang tahu umurnya berkurang malah kegirangan, jingkrak-jingkrak, jogged-joged, meniup trompet sambil bakar kembang api.  Kalau perlu kita periksa kesehatan akal dan jiwa, sehingga selalu terjaga dari segala perbuatan dan tindakan yang irrasional."
Allah berfirman :
“ Janganlah kamu ikut-ikutan  terhadap segala sesuatu yang belum kamu miliki pengetahuannya, karena sesungguhnya pendengaran, penghlihatan dan hati  akan diminta pertanggung jawabannya..
                                                                                                       ( Q.S. Al-Isra’ (17) ayat : 36 )

     Ada beberapa hal yang menjadi bahan renungan setiap mengakhiri tahun, agar kita mampu mempertanggung jawabkan akal fikiran serta jiwa kita dihadapan Allah SWT.

Pertama,
        Allah SWT senantiasa menyuruh kita berbuat dan bertindak Rasional, mengembangkan kreatifitas positif. Segudang kalimat perintah untuk mengaktifkan akal fikiran kita dalam Al-Qur’an bisa kita jumpai, misalnya “apakah mereka tidak berfikir”,  “ apakah kamu tidak memakai otak” , “ apakah kamu tidak memperhatikan”, “ apakah kamu tidak mentadabburkan” , “ apakah kamu tidak berjalan dimuka bumi kemudian perhatikan “ dan sebagainya.

        Prilaku Irrasional yang bertentangan dengan akal dan jiwa yang sehat,  tetapi jika dikemas sedemikian rupa dengan gebyar iklannya serta dilakukan banyak orang, bisa mematikan akal sehat. Sekedar contoh mengekspresikan kegembiraan lulus sekolah dengan corat-coret baju, jelas-jelas irrasional dan jaka sembung naik ojek. Faktanya dilakukan oleh hampir seluruh siswa, bahkan ada oknum guru yang ikut menandatangi di baju muridnya dengan spidol. Begitu juga kalo ada orang dewasa meniup lilin pada kue ulang tahun, kemudian diberikan tepuk tangan..? dimana hebatnya, ? biasanya tepuk tangan mengiringi prestasi, terus hebatnya dimana orang dewasa niup lilin..? kalo dijadikan symbol batas bertambahnya usia, lalu apa hubungannya batas usia dengan lilin..? nahloh makin banyak kebingungan jika kita mau bertanya kepada akal dan jiwa yang sehat.

        Sebentar lagi kita akan menyaksikan dipenghujung akhir tahun tengah malam orang-orang yang secara masal melakukan perbuatan dan tindakan irrasional, mulai dari jingkrak-jingkrak, menyanyi, berjoged, bakar kembang api, trek-trekan, konvoi malam, sampai kepada pergaulan bebas. Saat itu akal dan jiwa yang sehat semakin terkekang karena gebyar malam tahun baru didukung oleh media informasi yang sedemikian meriahnya. Jika akal dan fikiran sehat sudah terkekang maka yang terjadi adalah nafsu semakin liar, buas, ganas, semakin tak terkendali. Larisnya berbagai macam merek Kondom satu indikator bahwa perayaan malam tahun baru adalah malam mengumbar nafsu.

Kedua,
          Allah SWT telah menjadikan kita makhluq yang paling sempurna (Q.S Attiin (95) ayat : 1 ), Makhluq paling mulai serta dilebihkan dari semua makhluk yang lain (Q.S Al-Isra’ (17) ayat 70 ), serta memberi kedudukan manusia sebagai Khalifatullah fil Ardh ( Q.S Al-Baqarah(2)   ayat : 30). Diantara keistimewaan yang diberikan kepada manusia lagi lagi Akal dan fikiran. Dengan akal dan fikiran ini  manusia menjadi makhluq yang berbudaya, makhluq yang berkembang, makhluq yang mempunyai Visi , misi serta orientasi serta tujuan hidup yang sangat jauh berbeda dengan binatang.

          Aktifitas hari-hari binatang adalah makan, tidur, kawin, buang air terus beranak, anaknya bisa makan lagi, tidur, kawin, buang air dan seterusnya. Apabila akal fikiran manusia tidak dikembangkan untuk menjaga visi, misi serta orientasi yang jelas berbeda, maka fungsinya hanya akan berkembang untuk mempercanggih sarana aktifitas kehewanan, budayanya berkembang hanya untuk melengkapi serta memfasilitasi nafsu hewannya, makan dengan piring, tidur dengan kasur, buang air dengan toilet dan seterusnya, tujuannya tetap sama makan, tidur, kawin, buang air, beranak, anaknya bisa makan, tidur, kawin, buang air dan seterusnya .

Allah SWT berfirman :
     “Orang-orang kafir kerjanya Cuma bisa bersenang-senang, dan mereka hanya memikirkan makan dan minum persis sama dengan makan dan minumnya hewan…                                            (Q.S. Muhammad(47) ayat : 12 )

         Menjaga harga diri kita sebagai manusia, berarti menjaga akal dan fikiran kita agar tidak terkekang oleh hawa nafsu, agar terpelihara dari segala tindakan dan aktifitas yang tidak masuk akal, agar kita melangkah dengan penuh kepastian, agar kita mampu menatap masa depan dengan tajam sampai ke negeri akhirat, agar kita tidak melakukan aktifitas dan tindakan murahan, amoral serta harus berbeda dengan binatang dan makhluq lainnya. Mudah-mudahan main Facebook nya kita juga bukan hanya mencari kesenangan dan kenikmatan.
.
Ketiga
         Allah SWT, menyuruh kita agar memelihara dari segala perkataan dan perbuatan jangan sampai ada yang sia-sia (Q.S Al-Mu’minuun(23) ayat : 3 ). Ukuran perbuatan seseorang itu sia-sia atau tidak, sangat jelas, apabila seluruh aktifitas kita dalam rangka zikir dan fikir (dalam arti luas), maka itulah aktifitas yang bermanfa’at (Q.S Ali Imran (3) ayat : 190-191)

         Bagaimana jika suatu acara terdapat pemandangan mengumbar aurat, goyang bokong, syair serta lirik lagu-lagu murahan, sperti goyang dombret, wakuncar, kucing garong, bang toyyib, sms dan sebagainya, lawakan tidak berbobot... jadi sering kali bukan saja acaranya sia-sia, tetapi sudah banyak unsur kamaksiatannya. Padahal ciri masyarakat modern adalah sangat menghargai waktu, mereka akan sangat sensitive terhadap segala aktifitas yang tidak menambah Iman, Ilmu dan Income.

        Percayalah tidak akan bisa membawa ketenangan dan kebahagiaan yang hakiki jika hanya memenuhi keinginan nafsu. Yang ada cuma kesenangan dan kenikmatan, semakin dipenuhi semakin haus, semakin menuntut, tak akan berakhir, tak berujung, tak akan puas, kalaupun terjadi kepuasan itu hanya ada pada detk-detik pertama saja selanjutnya akan muncul tuntutan yang jauuuh... lebih besar lagi.. Begitulah sifat nafsu manusia.

Keempat :
         Terjadi pemborosan/mubazzir yang luar biasa, dengan segala atribut dan perlengkapan termasuk pembakaran kembang api besar-besaran. Allah SWT berfirman bahwa Mubazzir/Pemborosan itu adalah saudaranya syaithan. Dan syaithan itu selalu mengajak ke Neraka. (Q.S Al-Israa’ (17) ayat : 27). Pemborosan yang paling besar dan banyak adalah kerugian  Sumber Daya Manusia, berupa  menghambur-hamburkan waktu, tenaga, fikiran, perasaan dengan rela menuggu sampai tengah malam hanya untuk pesta-pesta, menyanyi, jingkrak-jingkrak, jogged, meniup trompet, bakar kembang api dan sebagainya.

         Sekian banyak orang terlibat dari rakyat jelata sampai para pemimpinnya, menampilkan gaya hidup jetset, gelamor, hedonis, seolah-olah Negara kita sudah makmur dan maju. Padahal fakta berbicara sebaliknya, bahwa Negara dalam keadaan kere, pengangguran semakin banyak, pengamen dan pengemis bertambah sesak, yang tidur di tenda pengungsian belum dapat rumah, gembel, gelandangan ada dimana-mana, belum lagi yang makan nasi aking, gaplek semakin biasa. Sementara hutang Negara semaking bertumpuk, rakyat banyak yang pada ngamuk, kerusuhan terjadi dimana-mana, bencana alam datang silih berganti, dan seterusnya.

        Belum lagi pemborosan material, berupa penghamburan uang untuk membeli atribut, perlengkapan, serta sarana hiburan yang digelar dimalam harinya, tak terhingga jumlahnya, catatan impor bahan-bahan untuk kembang api saja  menunjukan angka yang sangat fantastis, sekaligus ironis. Satu sisi Negara kita sedang dalam keadaan terpuruk, miskin, kere, sisi lain gaya hdup masyarakatnya tidak menunjukan hal demikian.

        Terjadi kesenjangan yang semakin melebar. Ada yang dengan mudahnya mengluarkan uang sekian besar hanya untuk hura-hura, ada kehidupannya semakin tercekik, terhimpit dan semakin sempit tinggal menunggu ajal dari langit. Hati semakin keras, hilang rasa sensitive, bantuan-bantuan bencana hanya menjadi lift servis atau komoditas politik untuk menarik simpatik, tetapi tidak pernah tuntas penyelesaiannya. Bahkan tega-teganya masih ada yang berani menilep dana bantuan.

Kelima :
         Sudah menjadi “Pengetahuan Umum” bahwa malam tahun baru dan valentine day adalah malam yang paling laris penjualan peralatan Sex. Memang tidak semuanya orang melakukan kebebasan seks malam tahun baru, tetapi kalau tidak kita antisipasi dari sekarang, kejadiannya akan bisa sama dengan corat-coret baju ketika lulus ujian, awalnya memang dianggap aneh, tetapi lama-lama kelamaan sekarang menjadi lumrah, bahkan seolah menjadi ceremony wajib bagi yang lulus ujian.

         Begitulah kehebatan syaithan menggiring manusia dalam menciptakan budaya maksiat. Di salah satu sudut kota Sidney setiap tahunnya ada festival homo sedunia, orang homo bisa melakukan apa saja, dimana saja di sekitar sudut kota tersebut. Jadi perbuatan segila apapun, sejijik bagaimanapun kalau terus-menerus diiklankan dengan gebyarnya, maka nanti akan menjadi biasa dan lumrah.

        Syaithan punya strategi secara bertahap, kalau sekarang belum semua melakukan, paling tidak opini umum terbentuk lebih dahulu, bahwa dibalik acara tahun baru ada acara kebebasan yang sangat menyenangkan dan penuh kenikmatan biologis. Lama-lama kelaman akan bisa sama seperti di Negara-negara lainnya, kebebasan tanpa batas. Nauzubillah min zaalik

        Mudah-mudahan kita masih punya akal sehat, jiwa  bersih, fikiran  kritis, sehingga kita mampu menangkap fenomena dan fakta apa yang sedang terjadi sesungguhnya. Mudah mudahan pula kita masih punya kekuatan untuk bisa berkorban apa saja dari segala yang kita miliki, demi keutuhan rumah tangga dan keselamatan anak-anak kita. Amiiien…



FUTSAL TEAM SMPIT AS SYIFA BOARDING SCHOOL

PKS Peduli Pendidikan: 1000 Pasang Sepatu Gratis untuk Pelajar SD SMP | AYO Tiru!


Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara merupakan sebuah kelurahan yang letaknya diperbatasan dengan wilayah Bekasi, Jawa Barat maupun cakung, Jakarta Timur.
Diawali dengan semangat akan kepedulian yang tinggi dan sebagai bentuk konsistensi memperhatikan penunjang keberhasilan dalam proses belajar mengajar, Pak Mahfud Haryadi selaku Ketua DpRa PKS Rorotan mencetuskan ide ini ke rekan-rekan struktur DpRa. Alhamdulillah, dari sebuah ide sederhana akhirnya insya Allah dalam rangka mengawali awal tahun ajaran pendidikan di Tahun 2013, DpRa PKS Rorotan meluncurkan program 1000 pasang sepatu gratis untuk anak pelajar SD dan SMP yang berprestasi dan memiliki kriteria kurang mampu.
Pembagian sepatu gratis ini, rencananya akan diberikan secara bertahap dan setelah melalui proses seleksi yang cukup melampirkan foto copy raport sekolah.
Semoga program berbagi sepatu gratis ini dapat dirasakan manfaatnya untuk warga Rorotan dan generasi penerus bangsa ini sehingga dapat berangkat kesekolah dengan perasaan penuh cinta dan semangat belajar yang tinggi.

"Kerja itu diawali dengan semangat belajar dan berbagi"


*kiriman: Nurliani Ummu Nashifa
Bu Lurah dpRa PKS Rorotan
http://www.pkspiyungan.org/2013/04/pks-peduli-pendidikan-1000-pasang.html

Pendidikan Politik ala PKS Piyungan, PKS TV, dan Kompasiana

Dimyat Aa Dym


Dalam konteks perjalanan dan pembelajaran berdemokrasi yang sedang berlangsung di negeri kita tercinta seperti yang sedang terjadi saat ini, pendidikan politik menjadi sesuatu yang menarik dan penting untuk kita pelajari dan dikembangkan, baik sebagai pelajar, mahasiswa, guru atau dosen serta warga negara yang baik sehingga output dari proses demokratisasi yang yang sedang terjadi dalam bangsa ini menghasilkan masyarakat berperadaban sebagaimana yang kita harapkan.
Dalam kosa kata Islam disebut dengan masyarakat madani (civil society) atau bahasa kitab sucinya baldatun thoyyibatun warobbun ghofur. Atau ada juga orang PKS menyebutnya dengan istilah “mihwar daulah” era dakwah yang menegara, coba perhatikan berbeda sekali penyebutannya dengan Hizbut Tahrir Indonesia yang keukeuh dengan istilah khilafah islamiyah, dengan tidak menerima konsep demokrasi atau kelompok yang menamakan dirinya penganut Salafi yang membidahkan demokrasi, disinilah terlihat keislaman orang PKS lebih moderat dibandingkan dengan kelompok “garis keras” yang ada.
Sehingga masyarakat Indonesia mulai mengikis kekhawatirannya atas PKS yang disebut-sebut sebagai kelompok yang akan mengiring masyarakat menuju Negara Islam Indonesia, sebagai bukti bisa disimak dalam diskusi MATA NAJWA antara Anis Matta dan Najwa Shihab beberapa waktu lalu di Metro TV dengan judul “Metamorfosa PKS Part 3″.
PKS adalah salah satu partai yang paling peduli serta konsen dengan konsep pandidikan politik baik bagi anggotanya maupun masyarakatnya secara umum. Meski partai lain pun saya yakin melakukan hal demikian meski dengan cara yang sama atau berbeda dengan  PKS.
Dengan berpijak kepada realita di lapangan bahwa media mainstream (Koran, Majalah, Media Online, dan Televisi) saat ini yang kurang “bersahabat” dan cenderung menonjolkan berita-berita yang kurang mendidik terutama ketika dikaitkan dengan partai yang satu ini (perhatikan buku “Masihkan PKS Bermasa Depan” karangan Erwyn Kurniawan Bab  12 berjudul “PKS dan Jurnalisme Su’uzhon”).
Dalam situasi demikian, tampillah PKS dengan dengan sosial medianya melalui para kader, simpatisan maupun orang yang tergerak dan terpanggil karenanya. Mereka sangat ketara sekali pergerakannya terutama dengan adanya 3 media mereka sebagai sarananya yaitu : PKS Piyungan, PKS TV dan Sosial Media (Sosmed) lainnya baik berupa twitter, facebook dan blog pribadi maupun blog bersama seperti di www.kompasiana.com.
Dengan hadirnya 3 media tadi di atas seolah menjadi menu tersendiri di tengah dahaga informasi yang melanda mereka saat ini, bagi para kader PKS, simpatisan dan orang yang peduli dengannya sehingga ketiga media tadi menjadi alternatif bagi suplai informasi yang akan menjadi energi mereka untuk bekerja terutama dalam menembus 3 besar di pemilu 2014 nanti.
Disisi lain dalam khasanah pemikiran mereka ketika membaca dan mengikuti berita-berita yang tidak sesuai dengan fakta atau fitnah maka berita dusta atau fitnah itu yang seharusnya untuk dihindarkan atau tidak dibaca karena dengan membaca atau mengikutinya itu akan melemahkan semangat dan motivasi mereka yang pada akhirnya melemahkan kerja dakwah mereka.
Pemikiran tersebut saya temukan dalam salah satu buku yang menjadi salah satu pedoman mereka berjudul “Riwayat Ulama Besar Imam Syafi’i” dan itu ternyata sebuah perkataan salafus sholeh pada zaman dahulu sebagaimana pernah diriwayatkan pula oleh Al-Wazir :
Pada suatu hari Imam Syafi’i keluar dari pasar Al-Qonadil di Mesir, tiba-tiba saat itu ada seorang mencerca dan mencaci maki terhadap seorang lain yang ahli ilmu, maka beliau segera berpaling kepadaku seraya berkata, “Bersihkanlah pendengaranmu dari mendengarkan perkataan yang keji, karena yang mendengarkannya itu termasuk bersekutu (berserikat) dengan yang mengucapkannya”.
Inilah ternyata yang menjadi rahasiah mereka para pegiat PKS dalam menyikapi pemberitaan miring media mainstream terhadap PKS. Sehingga PKS Piyungan, PKS TV dan Sosial Media (Sosmed) lainnya tetap eksis.
Ditambah dengan hadirnya sosok Presiden PKS ke-5 saat ini Anis Matta yang menjadi penambah fenomena tersendiri di kalangan pemimpin, kader, simpatisan dan orang yang peduli dengan pemikiran politik PKS dalam mengelola dan membawa bangsa ini kepada kehidupan yang lebih baik, lebih adil dan lebih sejahtera.
Hal ini bisa kita buktikan dalam kutipan pidatonya di bawah ini :
“… Inilah teori kita tentang Indonesia. Dan saya kira dulu, kira-kira 16 tahun, menurut cerita Soekarno sendiri. Sebelum kemerdekaan. Ia mencoba menemukan, semua titik kesepakatan bersama yang bisa menjadi alat pemersatu bagi bangsa Indonesia. Soekarno menyadari bahwa kita ini tumbuh dari ideologi yang sangat berbeda. Dan ada yang menarik dalam sejarah ini. Para pemikir, ideolog-ideolog, terutama tiga ideologi yaitu Islam, sosialisme dan nasionalisme, berguru pada satu orang yang sama. Namanya Cokroaminoto. Dari sini ada murid yang bernama Soekarno, yang nanti mengembangkan ide nasionalisme tetapi dia juga mewarisi ide dasar sosialisme itu. Dari sini juga lahir nanti pemikir Islam yang namanya KH Agus Salim. Tapi dari sini juga nanti tokoh-tokoh merah Indonesia. Ada Muso dan ada Alimin. Lahir dari guru yang sama. Jadi begitu ingin merdeka, Soekarno berfikir bahwa kita membutuhkan alat pemersatu, dan biarlah orang-orang ini dengan ideologinya sendiri-sendiri. Tetapi kita membutuhkan sebuah kesepakatan bersama. Kesepakatan itulah yang kemudian dirumuskan dalam bentuk Pancasila. Di situ (Pancasila) ada Islam, di situ ada pluralisme, disitu ada nasionalisme disitu ada demokrasi berbasis Indonesia, di situ ada sosialisme. Tapi yang menarik adalah kata Soekarno, jika Pancasila ini kita peras, peras dan peras menjadi hanya satu kata, maka satu kata itu adalah artinya gotong-royong.”
PENDIDIKAN POLITIK ALA PKS PIYUNGAN
PKS Piyungan yang dikelola oleh struktur PKS sekelas kecamatan atau DPC di PKS telah menulis sama dan senada dengan kisah Imam Syafi’i di atas dengan rujukan yang lebih kuat dan lebih tinggi yakni diambil dari sumber utama Kitab Suci Al-Quran dan masih dari rangkaian pidato sang Presiden PKS :
“ …… Tahukah antum semuanya apa karunia Allah swt kepada kaum muslimin sebelum perang Badr berlangsung? Tahu karunianya? Dikasih tidur. Jadi malam hari keesokan pagi ketika perang Badr akan berlangsung, malam harinya hujan rintik-rintik turun, hawanya dingin, kaum muslimin dikasih tidur. Tidurnya nyenyak. Mereka tidak memikirkan bahaya yang akan mereka hadapi besok. Seakan-akan yang mereka hadapi besok ini adalah sebuah funny game. Permainan yang lucu. Bukan sebuah dangerous game. Dikasih tidur. Begitu mereka bangun pagi, mereka segar.Orang-orang Quraisy tadi malam pesta pora. Makanya kurang tidur. Waktu mereka bangun pagi-pagi, mereka tidak segar. Nah begitu berhadapan, baru mereka sadar.Ikhwah sekalian, karena itu kita juga percaya bahwa dengan cara menidurkan mereka itu Allah swt menanamkan persepsi kepada kaum muslimin bahwa musuh yang akan kamu lawan ini tidaklah sebesar yang kamu duga…”
PENDIDIKAN POLITIK ALA PKS TV
Meskipun para petinggi PKS belum ada yang mempunyai media massa seperti TV One, Metro TV, dan MNCTV tetapi PKS memiliki PKS TV walaupun jam dan media tayangnya tidak semassif TV di atas.
PENDIDIKAN POLITIK ALA SOSMED : KOMPASIANA
Pendidikan politik ala jejaring blog bersama seperti di Kompasiana menarik menurut saya karena dengan model blog bersama seperti ini kita dapat berinteraksi secara lintas batas, lintas aggota, lintas pemikiran sehingga bagi orang PKS sendiri bisa secara lebih leluasa berekspresi disini, tentunya dengan siap beradu argumentasi yang cerdas sehingga dengan adanya media ini pendidikan politik di Indonesia akan semakin maju, manfaat akan kembali kepada para penulis dan partai-partai yang ada serta kepada perbaikan bangsa dan negara kita sendiri, insya Allah.

Wallahu A’lam, Semoga bermanfaat, Salam Kompasiana dari saya :

Dimyat Aa Dym


*http://politik.kompasiana.com/2013/03/21/pendidikan-politik-ala-pks-piyungan-pks-tv-dan-kompasiana-538952.html

BIMBINGAN DAN KONSELING

Bimbingan Konseling, Bimbingan adalah Proses pemberian bantuan (process of helping) kepada individu agar mampu memahami dan menerima diri dan lingkungannya, mengarahkan diri, dan menyesuaikan diri secara positif dan konstruktif terhadap tuntutan norma kehidupan ( agama dan budaya) sehingga men-capai kehidupan yang bermakna (berbahagia, baik secara personal maupun sosial)
Bimbingan dan Konseling, “Proses interaksi antara konselor dengan klien/konselee baik secara langsung (tatap muka) atau tidak langsung (melalui media : internet, atau telepon) dalam rangka mem-bantu klien agar dapat mengembangkan potensi dirinya atau memecahkan masalah yang dialaminya”.
Fungsi layanan Bimbingan dan Konseling
  • fungsi pemahaman
Memahami Karakteristik/Potensi/Tugas-tugas perkembangan Peserta didik dan membantu mereka untuk memahaminya secara objektif/realistik
  • fungsi preventif
Memberikan Layanan orien-tasi dan informasi mengenai berbagai aspek kehidupan yg patut dipahami peserta didik agar mereka tercegah dari masalah
  • fungsi pengembangan
Memberikan Layanan Bimbingan untuk Membantu Peserta didik Mampu Mengembangkan potensi dirinya/Tugas-tugas perkembagannya
  • fungsi kuratif
Membantu para Peserta didik agar mereka dapat memecahkan masalah yang dihadapinya (pribadi,sosial, belajar,atau karir)
Jenis – jenis Bimbingan dan Konseling
Bimbingan akademik
Bertujuan:
  1. Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif.
  2. Memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat
  3. Memiliki keterampilan belajar yang efektif.
  4. Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan belajar/pendidikan.
  5. Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
  6. Memiliki keterampilan membaca buku.
Bimbingan pribadi/social
Bertujuan:
  1. Mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME.
  2. Memiliki pemahaman ttg irama kehidupan yg bersifat fluktuatif (antara anugrah dan musibah) dan mampu meresponnya dg positif.
  3. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif
  4. Memiliki sikap respek thd diri sendiri
  5. Dapat mengelola stress
  6. Mampu mengendalikan diri dari perbuatan yang diharamkan agama
  7. Memahami perasaan diri dan mampu mengekspresikannya secara wajar
  8. Memiliki kemampuan memecahkan masalh
  9. Memiliki rasa percaya diri
  10. Memiliki mental yang sehat
Bimbingan karier
Bertujuan:
  1. Memiliki pemahaman tentang sekolah-sekolah lanjutan.
  2. Memiliki pemahaman bahwa studi merupakan investasi untuk meraih masa depan.
  3. Memiliki pemahaman tentang kaitan belajar dengan bekerja.
  4. Memiliki pemahaman tentang minat dan kemampuan diri yang terkait dengan pekerjaan.
  5. Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir.
  6. Memiliki sikap positif terhadap pekerjaan.
  7. Memiliki sikap optimis dalam menghadapi masa depan.
  8. Memiliki kemauan untuk meningkatkan kemampuan yang terkait dg pekerjaan.
Bimbingan keluarga
Bertujuan:
  1. Memiliki sikap pemimpin dalam keluarga
  2. Mampu memberdayakan diri secara produktif
  3. Mampu menyesuaikan diri dengan norma yang ada dalam keluarga
  4. Mampu berpartisipasi aktif dalam mencapai kehidupan keluarga yang bahagia.
Tujuan diberikannya layanan Bimbingan dan Konseling
  1. Menghayati nilai-nilai agama sebagai pedoman dalam berperilaku
  2. Berperilaku atas dasar keputusan yang mempertimbangkan aspek-aspek nilai dan berani menghadapi resiko.
  3. Memiliki kemampuan mengendalikan diri (self-control) dalam mengekspresikan emosi atau dalam memenuhi kebutuhan diri.
  4. Mampu memecahkan masalah secara wajar dan objektif.
  5. Memelihara nilai-nilai persahabatan dan keharmonisan dalamberinteraksi dengan orang lain.
  6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kodrati laki-laki atau perempuan sebagai dasar dalam kehidupan sosial
  7. Mengembangkan potensi diri melalui berbagai aktivitas yang positif
  8. Memperkaya strategi dan mencari peluang dalam berbagai tantangan kehidupan yang semakin kompetitif.
  9. Mengembangkan dan memelihara penguasaan perilaku, nilai, dan kompetensi yang mendukung pilihan karir.
  10. Meyakini nilai-nilai yg terkandung dalam pernikahan dan berkeluarga sebagai upaya untuk menciptakan masyarakat yg bermartabat.