825 TAHUN PENANTIAN

Muhammad Al Fatih

MENIKMATI PROSES

TIDAK ADA YANG INSTAN PERJALANAN MENUJU KESUKSESAN

KEGAGALAN TERJADI HANYA UNTUK YANG MENYERAH

Utamakan Pandangan Allah Swt.

SMPIT AS SYIFA BOARDING SCHOOL

SMPIT As Syifa Boarding School I Subang Jawa Barat Indonesia.

AS SYIFA BOARDING SCHOOL

As Syifa Boarding School

Bangkitnya Kembali Blog Ini


Tak ada kata berhenti, bagi sang pembelajar, dia akan mencoba, belajar menumbuhkan ide
Penakut akan selalu berkata susah dan tidak bisa,
Tapi pemenang akan berkata walaupun susah aku akan tetap melakukannya dan berusaha

PMB AS SYIFA BOARDING SCHOOL (SUBANG) TAHUN PELAJARAN 2016-2017

DAFTAR ONLINE                                                     20 NOV 2015 s.d 31 JAN 2016

TES NON AKADEMIK DAN DAFTAR ON SITE   28 DES 2015 s.d 31 JAN 2016

TES AKADEMIK                                                       6 - 7 FEB 2016

PENGUMUMAN                                                       20 FEB 2016

Info Detail Kunjungi Link ini PMB AS SYIFA 2016-2017

Gejala ADHD (Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder) Pada Anak

Gejala ADHD (Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder) Pada Anak
ADHD atau Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder adalah gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik pada kebanyakan anak-anak dan seringkali berlanjut sampai dewasa.
Ada dua aspek utama dalam ADHD. Yang pertama adalah kesulitan untuk memusatkan perhatian dan kebiasaan hiperaktif (perilaku yang tidak bisa diam). Dan yang kedua adalah impulsif (kesulitan untuk menunda respon / dorongan untuk melakukan / mengatakan sesuatu dengan tidak sabar).
Anak-anak dengan penyakit ADHD ini mengalami kepercayaan diri yang rendah, masalah dalam berinteraksi dengan orang lain dan rendahnya kemampuan di sekolah.
Gejala ADHD (Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder)
Tanda dan gejala kesulitan untuk memusatkan perhatian yang dapat terjadi :
·         Sering gagal dalam memberikan perhatian pada hal-hal yang detil ataupun ketidakpedulian jika berbuat kesalahan dalam berbagai aktivitas.
·         Sering memiliki masalah dalam mempertahankan perhatian pada pekerjaan atau ketika bermain.
·         Tidak mendengarkan ketika berbicara secara langsung.
·         Susah mengikuti petunjuk yang diberikan dan sering gagal dalam menyelesaikan tugas sekolah ataupun tugas-tugas lainnya.
·         Sering gagal dalam hal pengaturan tugas maupun aktifitas lainnya.
·         Menghindari atau tidak menyukai tugas-tugas yang membutuhkan upaya mental secara terus menerus seperti halnya tugas sekolah maupun pekerjaan rumah.
·         Sering kehilangan sesuatu yang sedang dikerjakan, seperti buku, pensil, mainan, ataupun peralatan lainnya.
·         Mudah bingung.
·         Sering lupa.

Tanda dan gejala hiperaktif (perilaku yang tidak bisa diam) dan kebiasaan impulsif (kesulitan untuk menunda respon / dorongan untuk melakukan / mengatakan sesuatu yang tidak sabar) yang dapat terjadi :
·         Sering gelisah.
·         Sering meninggalkan kursi di kelas atau pada situasi lain yang mengharapkan ia untuk duduk.
·         Sering berlari atau memanjat, bertingkah secara berlebihan, atau jika ia remaja akan merasa gelisah secara berkelanjutan.
·         Sulit untuk bermain dengan tenang.
·         Selalu merasa harus pergi.
·         Berbicara secara berlebihan.
·         Menjawab secara berlebihan sebelum pertanyaan yang diberikan selesai dikatakan.
·         Sulit untuk menunggu giliran.
·         Sering mengganggu orang lain dalam pembicaraan atau permainan.

Kebiasaan ADHD bisa berbeda pada anak perempuan dan anak laki-laki :
·         Anak laki-laki lebih terlihat hiperaktif, sedangkan pada anak perempuan sering memperlihatkan kealpaan.
·         Pada anak perempuan yang kesulitan dalam memberikan perhatian sering tenggelam dalam imajinasi, tetapi pada anak laki-laki bertingkah tanpa tujuan atau selalu bermain.
·         Anak laki-laki cenderung kurang mau mengalah terhadap guru atau orang dewasa lainnya, sehingga kebiasaan itu sering menjadikannya terlihat menonjol.

Penyebab & Faktor Risiko
Penyebab ADHD pada Anak


• Berubahnya fungsi dan anatomi otak
Untuk sementara, penyebab pasti dari ADHD masih menjadi misteri. Pengamatan terhadap otak mengungkapkan perbedaan penting pada struktur dan aktifitas otak pada orang normal dan orang dengan ADHD. Sebagai contoh, berkurangnya aktivitas pada area di otak yang mengontrol aktivitas dan perhatian.

• Keturunan
ADHD cenderung menurun dalam keluarga.

• Ibu yang merokok, penggunaan obat-obatan dan zat beracun lainnya.
Wanita hamil yang merokok memiliki peningkatan risiko memiliki anak dengan ADHD. Alkohol atau obat-obatan yang digunakan ketika hamil juga dapat menurunkan aktivitas dari sel saraf yang menghasilkan neurotransmitter . Wanita hamil yang terkena racun dari lingkungan, seperti polychlorinated biphenyls (PCBs), juga memungkinkan untuk memiliki anak dengan gejala ADHD. PCBs merupakan kimia industri yang digunakan secara luas sejak 1970an.

• Anak-anak yang terkena racun lingkungan.
Anak-anak pra sekolah yang terkena racun tertentu memiliki peningkatan risiko terkena ADHD. Misalnya racun PCBs.

Faktor Risiko ADHD

·         Faktor resiko anak penderita ADHD atau ADD ternyata lebih banyak dipengaruhi kondisi sang ibu saat hamil, serta riwayat keluarga.
·         Ibu yang terkena racun (toksin) pada saat hamil.
·         Merokok, minuman beralkohol atau penggunaan obat-obatan ketika hamil.
·         Faktor keluarga dengan sejarah ADHD (keturunan) atau faktor perilaku tertentu dan rusaknya suasana hati.
·         Kelahiran prematur

Cara Pencegahan


Tidak ada cara untuk mencegah ADHD. Tapi juga ada beberapa langkah yang mungkin dapat menolong untuk mencegah penyebab ADHD dan memastikan anak-anak anda sedapat mungkin sehat secara fisik, mental, dan emosional :
·         Saat hamil, hindari segala sesuatu yang dapat membahayakan perkembangan janin. Jangan minum minuman beralkohol, merokok atau menggunakan obat-obatan.
·         Lindungi anak-anak anda dari polutan dan racun, termasuk asap rokok, kimia industri dan pertanian, dan kimia cat (pada beberapa gedung tua).
·         Selalu konsisten, buat batasan dan konsekuensinya secara jelas dari kebiasaan yang ditanamkan pada anak anda.
·         Ambil rutinitas kebersamaan anda dengan anak anda dengan ekspektasi yang jelas termasuk halnya waktu tidur, pada pagi hari, saat makan, saat memberikan tugas-tugas yang sederhana, dan saat untuk menonton.
·         Hindari hal lain yang anda kerjakan ketika berbicara dengan anak anda, buat kontak mata ketika memberikan petunjuk, dan puji anak anda setiap waktu setiap hari.
·         Berkerjasama dengan guru dan pengasuh untuk mengidentifikasi masalah sejak dini. Jika anak anda mengalami ADHD atau kondisi lain yang mengganggu belajarnya dan interaksi sosialnya, penanganan secara dini dapat menurunkan dampak dari kondisi tersebut.


Semoga artikel ini dapat memberikan sedikit-banyak pemahaman kepada para pembaca mengenai penyakit ADD dan ADHD pada anak. Di artikel selanjutnya saya juga akan membahas kasus serupa pada orang dewasa. http://gejalapenyakitmu.blogspot.com/2013/04/gejala-adhd-pada-anak.html

Anak terlalu aktif, bahkan cenderung agresif, apakah ini berarti gejala ADHD?

ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) atau Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas adalah gangguan di mana anak melakukan aktivitas yang sangat banyak, dalam situasi yang jelas tidak sesuai, tidak mampu menghentikan bila diperintahkan, sering hanya bisa melaksanakan tugas dengan kecepatan tertentu saja,  dan memiliki masalah lain ( belajar, perilaku, dll). 

Apa gejalanya? Secara umum, yang terlihat pada anak adalah ia mudah terganggu dengan gerakan atau suara yang tidak relevan. Anak tidak mampu memberi perhatian pada detil dan cenderung ceroboh. Selain itu, si kecil kurang mampu mengikuti instruksi dengan tuntas dan tepat. 

Apa lagi? Anak sering kali menghilangkan atau tidak mampu mengingat benda-benda kecil, seperti mainan, pensil, buku, atau benda penting lain. Jika beberapa ciri tersebut terlihat pada anak dan perilakunya berbeda dengan anak lain seusianya, sebaiknya dibawa ke ahli. 

Hanya dokter atau psikolog yang bisa menegakkan diagnosis. Asesmen dilakukan dengan memperhatikan riwayat perkembangan, asesmen psikologis, dan juga asesmen skolastik. 

ADHD sulit dikenali pada anak usia kurang dari 3 tahun. Meski begitu, pada usia-usia awal, gejala yang bisa terlihat adalah ia memiliki temperamen yang sulit, menunjukkan aktivitas berlebih, pola tidur buruk, iritabel, sulit untuk ditenangkan (saat menangis), serta kemampuan mengontrol diri lebih lambat terbentuk. 
Di masa sekolah, anak terlihat lebih rentan terhadap masalah akademis, perkembangan kemampuan mengendalikan diri lebih lambat daripada teman sebaya, dann juga masalah dengan perhatian terhadap detil. Anak menunjukkan toleransi terhadap frustrasi yang  rendah. Tampak ingin cepat selesai, tidak tekun dan kecenderungan untuk mengalami kecelakaan dalam perilaku.

Penelitian menunjukkan, beberapa penyebab ADHD adalah kelainan pada struktur otak (aktivitas pada lobus temporal yang lebih kecil dan masalah neurotransmitter) dan genetik (50% anak ADHD memiliki orang tua dengan masalah yang sama). Bagaimana cara menanganinya? Psikoterapi, medikasi, konseling keluarga, dan pembentukan perilaku di sekolah oleh guru. 

Narasumber: Psikolog Yapina Widyawati, MPsi. http://www.parenting.co.id/balita/gejala+adhd+pada+anak

PENGUMUMAN HASIL SELEKSI PMB AS SYIFA BOARDING SCHOOL 2015

Pengumuman hasil seleksi PMB As Syifa dapat dilihat di alamat web http://registrasi.assyifa-boardingschool.sch.id, dengan terlebih dahulu melakukan login sebagaimana saat proses pendaftaran.
link ini :
pengumuman hasil kelulusan tes PMB As Syifa http://registrasi.assyifa-boardingschool.sch.id/registrasi_pmb/

TUGAS BK ( PADA SAAT LIBURAN ) Kelas VIII Putra-Putri



TUGAS Bimbingan Konseling (pada saat liburan) 

        Wawancarai tokoh yang antum kagumi         (direkam)
        Siapkan  10 pertanyaan yg terdiri 3 pertanyaan bebas dan 7 pertanyaan wajib dibawah ini :
1.      Tanyakan Makna keberhasilan/arti keberhasilan menurut tokoh yang antum kagumi
2.      Tanyakan Prinsip hidupnya terkait bagaimana  meraih kesuksesan/keberhasilan
3.      Kisah Pengalaman yg tidak menyenangkan/kesulitan/tantangan pada saat mencapai kesuksesan
4.      Kisah Pengalaman yg menyenangkan pada saat mencapai kesuksesan
5.      Bagaimana mengelola waktu yang baik/
6.      Bagaimana mengisi waktu yang baik pada saat liburan
7.      Pesan Nasehat untuk antum remaja jaman sekarang      
    Uraikan manfaat yang berkesan bagi antum setelah melakukan wawancara dengan tokoh yg antum kagumi

Jawaban di berikan dalam format audio, wav, mp3





Kecanduan Pornografi





 
Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya 
(Polda Metro Jaya) mencatat jumlah kasus pemerkosaan mengalami peningkatan
dari 60 kasus selama 2010 menjadi 68 kasus sepanjang 2011 atau naik 13,3 persen. "Dugaan penyebab kenaikan jumlah kasus
pemerkosaan akibat mudahnya masyarakat mengakses media yang bersifat pornografi," kata Kepala Polda Metro Jaya, Inspektur
Jenderal Polisi Untung S Rajab di Jakarta, Jumat (30/12/.2011)
Tahukah anda beberapa kenyataan ini?
Setiap detik, 3075,64 USD dibelanjakan untuk pornografi
Setiap detik, 28258 pengguna internet melihat situs pornografi
Setiap detik, 372 pengguna internet mengetikkan kata kunci
yang berhubungan dengan pornografi di mesin pencari
Jumlah halaman situs pornografi di dunia saat ini mencapai 420 juta
Gambar data yang dikeluarkan American Demographic Magazine ,
Ternyata USA penyumbang terbesar konten pornografi di dunia Amerika menyumbang 89% situs pornografi di dunia. Jerman,

Inggris, Australia, Jepang dan Belanda menyusul di belakangnya.
*Sex adalah topik no #1 yang dicari di Internet
*60% kunjungan internet adalah menuju ke situs sex (porno)
*70% kunjungan pengguna Internet belasan tahun adalah menuju ke situs pornografi.

Pendapatan industri pornografi di Amerika juga mengalahkan revenue tiga besar stasiun TV mereka (ABC, CBS, dan NBC) digabung jadi satu!. Bagaimana dengan Indonesia? Belum ada angka pasti mengenai revenue industri pornografi di Indonesia.
Jangankan industri haram, industri halal saja tidak ada angkanya. Yang sudah pasti: Indonesia berada di urutan ke-7 negara yang mengetikkan keyword “sex” di search engine.

Otak manusia ternyata bisa tidak berfungsi jika terlalu sering melihat sesuatu yang berbau porno. Dilansir dari Sexualrecovery, berikut beberapa gejala orang mengalami kecanduan pornografi: Ketidakmampuan untuk menghentikan perilaku kecanduannya, walaupun pernah mencoba sebelumnya Merasa tersinggung atau marah bila kegiatannya dihentikan Menyembunyikan atau berusaha untuk menjaga rahasia dari semua kegiatan pornografi yang dilakukannya Tetap melanjutkan kegiatan pornografi meski sudah kehilangan hal berharga dalam hidupnya, seperti hubungan asrama atau kehilangan pekerjaan Lebih banyak menghabiskan waktu untuk hal-hal yang berbau pornografi ketimbang hal lain yang lebih penting. Untuk dapat menghentikan kecanduan pornografi dibutuhkan kejujuran dan kesadaran. Pecandu pornografi harus mampu jujur mengakui bahwa ia kecanduan dan ingin menghentikan kebiasaannya tersebut. Tidak seperti kecanduan alkohol atau narkoba, kecanduan pornografi lebih sulit untuk mendapatkan bantuan.
Hati2 dampaknya gan, efeknya sama dengan cedera otak pada orang kecelakaan gan 
Agan pernah liat orang kepalanya bocor di RS ato temen agan / malah saudara/agan sendiri yang tertimpa musibah itu?mereka harus menjalani trepanasi / tulang tengkoraknya dibuka gan guna menangani perdarahan di kepala yang amat berbahaya kalo kumpulan darah itu dapat menekan otak sampai terjadinya perpindahan posisi otak/ herniasi yang mengakibatkan terganggulah fungsi otak kita. kalau udah terjadi kerusakan otak yang sedang/ berat gan maka hilang/ berkuranglah kemampuan/fungsi dari otak itu sendiri untuk melaksanakan aktivitas sehari hari. Pornografi dampaknya sama gan Otaknya rusak!
Quote:Menurut dr. Donald Hilton Jr nih gan
seorang ahli bedah saraf Methodist Speciality and transplant Hospital San Antonio, mengatakan bahwa kerusakan otak akibat ketagihan pornografi lebih sulit disembuhkan dibandingkan kecanduan makan (kegemukan) dan obat-obatan. Pada umumnya, otak para pecandu pornografi akan memproduksi dopamine dan endorphin yang merupakan bahan kimia otak yang
menciptakan rasa senang dan perasaan lebih baik. Bila kebiasaan pornografi ini berlebihan, maka otak akan mengalami hyperstimulating (rangsangan yang berlebihan) sehingga mempengaruhi kinerja neurotransmitter atau zat kimia otak yang mengirim pesan.
Membiarkan terlalu lama menikmati kebiasaan ini akan berakibat fatal yaitu terjadinya penyusutan jaringan otak sebab terus menerus bekerja dan lambat laun otak akan mengalami pengecilan dan rusak permanen. Ditambahkan sang dokter, kecanduan pornografi lebih parah dari pada kecanduan narkoba, meskipun pada akhirnya kerusakan otak permanen ini dapat disembuhkan dengan berbagai bentuk seperti terapi psikologi, spiritual dan dukungan lingkungan.
Ini berlaku bagi wanita dan pria. Bila seseorang sudah kecanduan pornografi, maka akan tampak terjadi penurunan interaksi sosial dengan lingkungan dan sulit berkonsentrasi. Sementara bagi yang telah memiliki pasangan akan tampak dengan menurunnya rangsangan seksual terhadap lawan jenis.
Pornografi merupakan racun yang menimbulkan kecanduan serupa seperti narkoba, rasa senang yang didapatkan akan memicu untuk melakukan hal yang sama hingga pada akhirnya terikat dan sulit untuk terlepas. Maka dari itu, sedini mungkin sadarilah bahwa pornografi sangat berbahaya bagi kesehatan.

Menurut pakar neuroscience dari Metodist Speciality and Transplant Hospital San Antonio itu, sejatinya semua kecanduan (adiktif) berpengaruh terhadap kerusakan otak. Misalnya, kecanduan makanan (obesitas), judi, narkoba, maupun pornografi.
Hanya, tingkat kerusakan otak akibat kecanduan pornografi dinilai paling tinggi. Jika dibiarkan, hal itu bisa mengakibatkan penyusutan (pengecilan) otak. Ujung-ujungnya, terjadi kerusakan otak. Permanen dan tidaknya kerusakan tersebut bergantung intervensi medis yang dilakukan.

Hilton menyatakan, penyusutan otak bisa berangsur-angsur kembali Normal asalkan dilakukan pengobatan secara intens,Setidaknya dibutuhkan waktu sekitar 1,5 tahun. Sebab, pada dasarnya, otak terus mengalami regenerasi jaringan. ’Dengan demikian, otak yang mengecil itu bisa kembali lagi. Namun, cepat atau lambatnya pemulihan tersebut bergantung kasus kecanduan yang diderita,’’ ujarnya. Kerusakan otak akibat kecanduan makanan (obesitas) maupun drugs cenderung lebih mudah diatasi ketimbang pornografi. Menurut dia, ada perbedaan antara otak yang sudah kecanduan terhadap sesuatu dan yang tidak. Otak yang telanjur kecanduan memiliki mekanisme kontrol yang kecil terhadap rangsangan. Sebaliknya, otak yang belum kecanduan masih memiliki kontrol yang besar untuk mencegah perintah agar tidak kecanduan. ’’Sehingga, masih bisa distop,’’ cetusnya.
Berdasar hasil penelitian yang dilakukan Hilton bersama istri-nya, di antara semua kasus kecanduan, pornografi merupakan salah satu yang tersulit. Bahkan melebihi kecanduan obat. Menurut dia, mayoritas anak maupun remaja mengonsumsi tayangan pornografi dari internet.
Lantaran masukan itu hanya datang satu arah atau tanpa melalui diskusi maupun saringan dari orang tua, anak cenderung menerima informasi tersebut secara mentah. Di AS, 10 persen anak muda mengakses situs pornografi.

Quote:Menurut Menurut Elly Risman / Psikolog nih gan
Kerusakan otak akibat pengaruh pornografi di mesin Magnetic Resonance Imaging (MRI), hasilnya sama dengan kerusakan padan mobil saat tabrakan keras.
Pre Frontal Cortex (PFC) akan rusak ketika anak melihat pornografi. Padahal PFC adalah pusat nilai, moral, tempat di mana merencanakan masa depan, tempat mengatur manajemen diri. Bagian otak alis kanan atas inilah yang menentukan jadi apa seorang anak nantinya. Karena itulah PFC juga disebut direktur yang mengarahkan kita.“Nah pada saat anak kecil dan melihat pornografi si direkturnya belum bisa melarangnya karena belum matang, maka orangtuanya lah yang harus menjadi direktur bagi si anak, tapi mengapa sekarang orangtua malah memberikan anak gadget, HP, dan akses internet secara bebas?”ucap Elly Risman dalam acara seminar parenting bertema “Tantangan Mendidik Anak di Era Digital” yang diselenggarakan SD Integal Luqman Al Hakim Surabaya belum lama ini. “Setelah melihat pornografi, maka gambar visual pornografi itu akan dikirim ke otak bagian belakang, disebut juga respondent.
Jika respondent tersenggol maka dia akan mengeluarkan hormon dopamin. Dopamin itu akan mengeluarkan zat yang akan membuat anak merasa senang, nikmat,bahagia, dan membuat anak kecanduan, ungkapkanya. Karena itu, menurutnya candu pornografi itu membuat orang menjadi dissensitifisasi. Gambar porno yang sudah dilihat tidak akan dilihat ulang karena sudah tidak berpengaruh lagi, yang ingin dilihat lagi adalah gambar porno yang lebih dari gambar sebelumnya, karena rasa senstifnya hilang. Oleh karena itu para pencandu pornografi akan selalu meningkat candunya seperti menaiki tangga, ia ingin lebih, lebih dan lebih lagi.
“Ketika melihat satu kali pornografi maka dia ingin dua, tiga, empat kali lagi,” ujar Elly Risman. Ketika gambar pornografi sering melewati PFC, maka bagian yang menyimpan moral dan nilai, membuat perencanaan hidup ini, akan menciut, mengecil dan akibatnya dorongan seks akan tidak terkendali , karena mata tidak bisa ditahan, otak menjadi rusak dan ketagihan seks. “Proses melihat pornografi dengan bersetubuh sama, jadi anak yang melihat pornografi mereka bersetubuh dengan
Menurutnya selain hormon dopamin yang berproduksi hormon norepinephrine juga akan keluar. Hormon norepinephrine berfungsi sebagai pembeku memori kenangan yang detail. Seperti seorang istri dengan bagian-bagian-bagian tertentu suaminya, begitu pun sebaliknya. Hormon norepinephrine biasanya keluar setelah bersetubuh. Selain norepinephrine, otak juga akan mengeluarkan hormon oksitosin. Ini adalah adalah Hormon yang mengikat antara suami dan istri.
”Nah setelah mencapai klimaks, maka akan keluar hormon serotonin, hormon ini yang membuat relax dari ujung rambut sampai ujung kaki,” ujarnya. Karena itu, harapan pada orangtua menjaga anak-anak agar otak mereka tidak rusak sebelum kesiapan peran seksual yang telah diciptakan Allah Subhanahu Wata’ala untuk mereka telah siap dan halal. Menurutnya, begitulah jahatnya bisnis pornografi menjadikan anak sebagai sasaran tembak empuk, karena mereka ingin anak itu rusak dan menjadi pelanggan pornografi seumur hidup.
Aktivitas Pacaran
Selain pornografi yang mengaktifkan hormon seksual, termasuk di dalamnya adalah aktivitas pacaran. Karena itu, ia sangat menyayangkan film-film remaja saat ini begitu vulgar mengajak anak untuk berpacaran dan berhubungan seks secara bebas. Karena itu, kewaspadaan orangtua terhadap serangan pornografi sangat di harapkan.”Jangan hanya mengaharap kepada sekolah yang mengajari nilai-nilai agama pada anak, namun orangtua harus berperan aktif membangun moral agama pada diri anaknya sendiri, ” ucapnya. Kembalikan peran Ibu dan Ayah pada tempatnya. Dan para orangtua harus lebih dulu hadir dalam kehidupan anaknya, bukan mereka yang punya kepentingan bisnis pornografi yang hadir dalam kehidupan anak-anaknya. Sebab anak-anak yang jiwanya selalu merasa sendiri, booring, stress, dan lelah akan sangat gampang dimasuki oleh industri pornografi.

Quote:Dampak Pornografi menurut ane sendiri /dr.nimbuz87 
Apakah dampak yang ditimbulkan oleh orang yang kecanduan pornografi?
karena letaknya di korteks prefrontal otak yang lokasinya di belakang kening kita maka :
1. penataan emosi ga stabil gan : alias labil sering emosi yang tidak terkontrol, yang lama kelamaan tidak bisa di terima/dijauhin komunitasnya, dia merasa tenang hanya dengan pornografi itu sendiri

2. Perubahan sikap/prilaku yang tadinya aktif jadi cenderung menyendiri malas melakukan segala sesuatu, indikator nya :Nilai orang tsb di sekolah/kampus/ prestasi kerja menurun

3.cenderung bersifat agresif, bila pendapatnya ditolak cenderung melawan yang menolak pendapatnya tersebut gan

4.Timbulnya rasa takut/kecemasan terhadap diri sendiri dan masa depan, yang tidak lazim kalo dah sampai tahap ini nih untuk memula sesuatu akan sulit bagi dirinya sendiri

5.Ini yang paling penting menurut ane gangguan terhadap pengambilan keputusan oleh orang yang kecanduan Pornografi akan terhambat, pengambilan keputusan akan berlangsung lambat/tidak konsisten dengan apa yang diputuskan yang pada akhirnya menghilangkan kepercayaan orang terhadap dirinya masa depannya bisa dibilang suram gan semua yang ane sebutkan diatas akan tambah memperberat kerusakan otak regio prefrontalis bila penawarnya untuk membuat pecandu ini rileks/ nyaman/tenang adalah konten pornografi itu sendiri.efek lainnya :
1. cepat capek/mudah lelah
2.gangguan istirahat
3.depresi
4.gangguan konsentrasi
5.....tambahin sendiri pengalaman agan-agan 

Kesimpulan yang didapat :
1.semakin muda usia & lamanya durasi kecanduan pornografi semakin berat untuk sembuhnya
2.Kerusakan yang ditimbulkan sama beratnya/mungkin lebih berat dari kecanduan narkoba/cedera otak akibat kecelakaan.walaupun sangat sulit disembuhkan tergantung ringan beratnya tapi semua penyakit pasti ada obatnya gan!!
ini terapi nya gan :

 

1.Yah pertama mulai lah dengan tekad yang kuat karena yg lemah takkan mampu
2.jangan pernah berfikir itu akan sia sia yang sia2 adalah orang yang berhenti mencoba untuk berhasil
3.dekatkan diri agan dengan sang pencipta/ bertaubatlah jangan sekarang taubat besok bikin lagi
4.cari aktivitas positif sebanyak mungkin
5.jauhi pandangan terhadap yang menimbulkan syahwat ( agak susah ini dimana mana isinya syahwat melulu)
6.blok akses internet ke situs porno
http://www.kaskus.co.id/thread/53575bd5f7ca17fb088b47a5/ini-gan-gambar-kerusakan-otak-akibat-kecanduan-pornografi/1

(nimbus87)

Kerusakan Otak Akibat Pornografi




Kerusakan otak akibat pengaruh pornografi di mesin Magnetic Resonance Imaging (MRI), hasilnya sama dengan kerusakan pada mobil saat tabrakan keras. Demikian penjelasan r Elly Risman, psikolog dari Yayasan Kita dan Buah hati Jakarta.
Menurut Elly Risman, Pree Frontal Cortex (PFC) akan rusak ketika anak melihat pornografi. Padahal PFC adalah pusat nilai, moral, tempat di mana merencanakan masa depan, tempat mengatur manajemen diri. Bagian otak alis kanan atas inilah yang menentukan jadi apa seorang anak nantinya. Karena itulah PFC juga disebut direktur yang mengarahkan kita.
“Nah pada saat anak kecil dan melihat pornografi si direkturnya belum bisa melarangnya karena belum matang, maka orangtuanya lah yang harus menjadi direktur bagi si anak, tapi mengapa sekarang orangtua malah memberikan anak gadget, HP, dan akses internet secara bebas?”ucap Elly Risman dalam acara seminar parenting bertema “Tantangan Mendidik Anak di Era Digital” yang diselenggarakan SD Integal Luqman Al Hakim Surabaya belum lama ini.
“Setelah melihat pornografi, maka gambar visual pornografi itu akan dikirim ke otak bagian belakang, disebut juga respondent. Karena respondent ini belum berfungsi maka anak akan kaget,” ujar Elly.
Jika respondent tersenggol maka dia akan mengeluarkan hormon yang namanya dopamin. Dopamin itu akan mengeluarkan zat yang akan membuat anak merasa senang, nikmat,bahagia, dan membuat anak kecanduan, ungkapkanya.
Karena itu, menurutnya candu pornografi itu membuat orang menjadi dissensitifisasi. Gambar porno yang sudah dilihat tidak akan dilihat ulang karena sudah tidak berpengaruh lagi, yang ingin dilihat lagi adalah gambar porno yang lebih dari gambar sebelumnya, karena rasa senstifnya hilang.
Oleh karena itu para pencandu pornografi akan selalu meningkat candunya seperti menaiki tangga, ia ingin lebih, lebih dan lebih lagi.
“Ketika anak melihat satu kali pornografi maka dia ingin dua, tiga, empat kali lagi,” ujar Elly Risman. Ketika gambar pornografi sering melewati PFC, maka bagian yang menyimpan moral dan nilai, membuat perencanaan hidup ini, akan menciut, mengecil dan akibatnya dorongan seks akan tidak terkendali , karena mata tidak bisa ditahan, otak menjadi rusak dan ketagihan seks.
“Proses melihat pornografi dengan bersetubuh sama, jadi anak yang melihat pornografi mereka bersetubuh dengan gambar –gambar,” ujar Ibu yang pernah mengikuti pelatihan parenting di USA ini.
Menurutnya selain hormon dopamin yang berproduksi hormon norepinephrine juga akan keluar. Hormon norepinephrine berfungsi sebagai pembeku memori kenangan yang detail.
Seperti seorang istri dengan bagian-bagian-bagian tertentu suaminya, begitu pun sebaliknya. Hormon norepinephrine biasanya keluar setelah bersetubuh. Selain norepinephrine, otak juga akan mengeluarkan hormon oksitoksin. Ini adalah adalah hormon mawadah wa rahmah. Hormon yang mengikat antara suami dan istri.
Tapi jika anak yang bersetubuh dengan gambar maka hormon ini akan mengikat anak tersebut dengan gambar porno yang telah dilihatnya. Makan anak dan orang dewasa yang sudah candu pornografi maka susah menyapihnya.
”Nah setelah mencapai klimaks, maka akan keluar hormon serotonin, hormon ini yang membuat relax dari ujung rambut sampai ujung kaki,” ujarnya.
Karena itu, ia berharap pada orangtua menjaga anak-anak agar otak mereka tidak rusak sebelum kesiapan peran seksual yang telah diciptakan Allah Subhanahu Wata’ala untuk mereka telah siap dan halal.
Menurutnya, begitulah jahatnya bisnis pornografi menjadikan anak sebagai sasaran tembak empuk, karena mereka ingin anak itu rusak dan menjadi pelanggan pornografi seumur hidup.
Aktivitas Pacaran
Selain pornografi yang mengaktifkan hormon seksual, termasuk di dalamnya adalah aktivitas pacaran. Karena itu, ia sangat menyayangkan film-film remaja saat ini begitu vulgar mengajak anak untuk berpacaran dan berhubungan seks secara bebas. Karena itu, kewaspadaan orangtua terhadap serangan pornografi sangat di harapkan.
”Jangan hanya mengaharap kepada sekolah yang mengajari nilai-nilai agama pada anak, namun orangtua harus berperan aktif membangun moral agama pada diri anaknya sendiri, ” ucapnya.
Kembalikan peran Ibu dan Ayah pada tempatnya. Dan para orangtua harus lebih dulu hadir dalam kehidupan anaknya, bukan mereka yang punya kepentingan bisnis pornografi yang hadir dalam kehidupan anak-anaknya. Sebab anak-anak yang jiwanya selalu merasa sendiri, booring, stress, dan lelah akan sangat gampang dimasuki oleh industri pornografi.*/Samsul Bahri Hidayatullah.com—

Remaja Awal

Hilman Al Madani, M.Psi
Prof. Dr. Samsunuwijati Mar’at
Remaja awal di tengah kondisi perubahan hormonal yang juga memicu aktifnya hormon seksual mengalami periode yang rentan dalam menghadapi era teknologi informasi yang berkembang pesat ini. Rasa ingin tahu yang semakin menguat membuat mereka sangat mungkin bersinggungan dengan konten pornografi. Di tengah situasi remaja yang sedang bergejolak tersebut para produsen pornografi membanjiri berbagai media yang akrab dengan dunia remaja khususnya internet dan  mengklaim bahwa produk yang mereka tawarkan adalah pendidikan seks. Padahal pendidikan seks tidak dapat disamakan dengan pornografi, meskipun objek pembicaraannya kemungkinan sama yaitu seputar organ reproduksi.