1. Kelompok Terapi (Therapy Groups)
Target
kelompok terapi ini adalah anak-anak yang didiagnosis menderita
gangguan kesehatan mental sehingga sangat bermanfaat bagi anak-anak
penderita kesulitan emosional yang berat dan/atau mengalami gangguan
psikiatris. Tujuan kelompok ini yaitu berusaha mengurangi gejala-gejala
atau masalah-masalah tertentu (misalnya depresi atau kecemasan) yang
fokus pada pengidentifikasian dan penanganan kesulitan-kesulitan
emosional dan/atau kesulitan-kesulitan psikologis yang secara
serius mengganggu masalah-masalah perkembangan dan sosial anak. Kelompok
terapi ini bersifat memperbaiki, membantu meningkatkan penyesuaian diri
pribadi dan bersifat rekonstruktif.
2. Kelompok Konseling (Counseling Groups)
Kelompok konseling berfokus pada eksplorasi dan resulusi terhadap
masalah-masalah yang mengganggu, sehingga individu yang terlibat bisa
memodifikasi keyakinan, sikap-sikap, serta perilaku-perilaku mereka.
Kelompok konseling ini juga sangat bermanfaat mencegah masalah-masalah
perkembangan. Para partisipan mempunyai kesempatan melakukan sharing atas pengalaman, pemikiran, dan perasaan-perasaan pribadi mereka.
Kelompok ini juga mendapat dukungan, dorongan dan umpan balik yang ada
kaitannya dengan berbagai masalah, perilaku, keyakinan dan sikap mereka,
sehingga para anggota bisa menemukan lebih banyak hal dalam diri mereka
dan menyadari bahwa mereka mempunyai lebih banyak pilihan ketimbang
yang mereka pikirkan sebelumnya dalam kaitannya dengan perubahan
perilaku dan sikap mereka.
3. Kelompok Psiko-Edukasional (Psycho-Educational Groups)
Kelompok psiko-edukasional merupakan salah satu atau atau bahkan kedua dari hal-hal berikut.
a. Kelompok yang bertujuan mengubah respons perilaku dan emosional
dengan mengeksplor nilai-nilai dan keyakinan-keyakinan serta mengerjakan
cara-cara berpikir dan berperilaku yang baru.
b. Kelompok yang orientasi utamanya pada pencegahan dengan membantu
individu menghindari berkembangnya masalah, atau mempelajari strategi
megatasi situasi masa depan yang akan mungkin akan memunculkan banyak
kesulitan.
Kelompok psiko-edukasional memberi kesempatan untuk membantu undividu
belajar dan mengembangkan konstruk-konstruk yang sehat, dan
konsekuensinya mengubah sikap-sikap dan perilaku-perilaku mereka
sehingga menghindari berlanjutnya dan/atau berkembangnya masalah-masalah
yang kurang perlu.
Proses belajar melibatkan interaksi kelompok dengan anggota-anggota kelompok dengan cara melakukan sharing dan
mendiskusikan berbagai pemikiran, perasaan, pengalaman, perilaku,
keyakinan dan nilai, khususnya jika masalah-masalah ini berkaitan erat
dengan topic-topik yang relevan.
4. Kelompok Pertumbuhan Pribadi (Personal Growth Groups)
Kelompok pertumbuhan pribadi dimaksudkan untuk membantu anak-anak yang
perkembangannya tidak dikompromikan dengan kondisi stress, cemas atau
gangguan kesehatan mental. Tujuannya adalah mengembangkan fungsi
intrapersonal dan interpersonal anak-anak. Dalam kelompok pertumbuhan
pribadi ini biasanya ada suatu penekanan yang kuat pada pengintegrasian
berbagai nilai, keyakinan dan sikap sosial, spiritual dan moral yang
bersifat positif. Hasil yang diharapkan adalah menjadikan anak-anak
mampu mengidentifikasi, menilai dan memperluas berbagai kemampuan,
kekuatan, dan keterampilan personal mereka.
5. Kelompok Dukungan (Support Groups)
Sebutan kelompok dukungan mengimplikasikan bahwa kelompok tersebut
dijalankan dengan tujuan untuk memberi dukungan. Meski tujuan utama
memberikan dukungan, kelompok ini biasanya menghasilkan perubahan
emosional, kognitif dan perilaku anak-anak yang dilibatkannya.
Kelompok dukungan biasanya menetapkan kelompok anak-anak yang tengah
mengalami tantangan kehidupan yang sama. Tujuan utama kelompok dukungan
ini yaitu meminimalisasi kondisi stress melalui dukungan bersama dan di-sharing-kannya pemanfaatan strategi, informasi, dan kepercayaan diri (O’Rourke dan Worzbyt dalam Geldard, K dan Geldard, D, 2012:35)
6. Kelompok Keterampilan Perkembangan (Developmental Skills Groups)
Kelompok
keterampilan perkembangan dibentuk untuk anak-anak yang perkembangan
tertunda dan/atau mengalami disfungsional. Kelompok ini menargetkan
anak-anak yang terbelakang seperti cara bicara dan bahasa atau
permainan, dan juga target dari kelompok ini yanitu anak-anak yang
menderita disabilitas perkembangan yang umum. Sasaran utama kelompok
keterampilan yaitu meraih kompetensi sosial dan penguasaan tugas dalam
suatu cara yang interaktif.
Daftar Rujukan: Geldard, K & Geldard, D. 2013. Menangani Anak dalam Kelompok. Terjemahan Tony Setiawan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sumber: http://counselingcare.blogspot.com/2013/08/jenis-jenis-kelompok-dalam-konseling.html